Headlines News :
Home » » AL QURAN DAN SAINS

AL QURAN DAN SAINS

Written By Musrin Salila on Jumat, 09 April 2010 | 02.41

Pandangan Al quran Tentang Fe (BESI)

 

QS 11:1 Alif laam raa, (inilah) suatu kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi serta dijelaskan secara terperinci, yang diturunkan dari sisi (Allah) Yang Maha Bijaksana lagi Maha Tahu.

QS 11:14. Jika mereka yang kamu seru itu tidak menerima seruanmu (ajakanmu) itu maka ketahuilah, sesungguhnya Al Quran itu diturunkan dengan ilmu Allah, dan bahwasanya tidak ada Tuhan selain Dia, maka maukah kamu berserah diri (kepada Allah)?

 

Pernyataan pada ayat di atas sangatlah menarik. Disampaikan bahwa ayat-ayatnya disusun dengan rapi serta dijelaskan terperinci yang disusun dari Allah yang maha bijaksana dan maha tahu. Seterperinci apakah?, sedalam apakah?. Kita manusia dengan segala peradabannya, belum tentu mampu menyingkap semua keterperinciannya, bahkan mungkin sampai hari penghacuran tiba. Yang menarik Surat Besi pada Al Qur’an ini memiliki kesesuaian antara kenyataan tentang besi dan susunan ayat, penempatan, dan lain-lainnya pada surat besi. Ayat yang tersaji seolah memerincikan tentang Besi. “Miracle” ini kemudian dipahami setelah ilmu pengetahuan memahami tentang unsur Besi ini. Kadang, terpikir oleh saya, apakah para ilmuwan Islam (jika memang punya kemampuan dan semangat meneliti) memiliki juga kemampuan untuk memahami ayat lebih dari sekedar menghubung-hubungkan, tapi memang menemukan sesuatu yang baru dan kemudian menerapkannya ?.

 

Berikut ini saya kutipkan tulisan buku karya Arifin Muftie MATEMATIKA ALAM SEMESTA Bab 9 yang bukunya diterbitkan oleh PT Kiblat Buku Utama Bandung, 2004. Perihal unsur logam besi ini juga, kalau saya tak salah merupakan kutipan (tapi saya lupa sumbernya aslinya). Berikut ini, bagian yang penting mengulas tentang unsur ini :

Surat Besi (Hadid) turun di antara masa-masa Perang Uhud, pada awal terbentuknya Negara Islam di Medinah. Oleh karena itu, bisa dipahami jika cukup banyak ayat yang memerintahkan pembaca untuk menafkahkan harta bagi kepentingan umum. Nama surat terambil dari kalimat wa anzalnal-hadida, ayat 25. Ayat seperti ini, menurut pandangan Malik Ben Nabi, laksana “kilauan anak panah” yang menarik perhatian bagi kaum ber¬akal; yang diselipkan di antara pelajaran-pelajaran yang menyangkut ketuhanan.

 

    Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka al-Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan/turunkan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia (supaya mereka mempergunakan besi itu), dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Mahakuat lagi Maha Perkasa.” (al-Hadid 57: 25).

 

Karakter pertama yang menarik perhatian adalah banyak penafsir menghindari terjemahan wa ansalnal-hadida dengan “Kami ciptakan besi”, padahal secara intrinksik seharusnya. “Kami turunkan besi”, sebagaimana terjemahan “Kami turun¬kan bersama mereka al-Kitab dan mizan (keadilan, keseimbangan, keselarasan, kesepadanan)”. Mengapa demikian? Karena dalam bayangan mufasir klasik, bagaimana caranya besi diturunkan dari langit? Apakah dijatuhkan begitu saja?

 

Namun seiring dengan perkembangan waktu, pengetahuan manusia bertambah. Ilmuwan seperti Profesor Armstrong dari NASA atau Mohamed Asadi berpandangan bahwa “memang besi diturunkan dari langit”.

 

Sains memberikan informasi kepada kita bahwa besi termasuk logam berat tidak dapat dihasilkan oleh bumi sendiri.

 

Elemen Berat Besi, Fe-57

 

Karakter ketiga berhubungan dengan elemen kimia dalam tabel periodik. Kita tidak mungkin menafsirkan Surat Besi tanpa “membedah” elemen kimia besi berikut karakterisistiknya, yang berhubungan dengan kata al- hadid. Tanpa mengenal sifat¬sifat besi, pembaca tidak akan mengetahui “keindahan” Surat Besi ini, yang diletakkan pada nomor 57.

 

Nilai kata atau al-jumal al-hadid adalah 57. Terdiri dari a! (31) dan hadid (26). Tabel al-jumal bisa dilihat pada Tabe15.4.

 

Alif = 1, Lam = 30, Ha’ = 8, Dal= 4, Ya’ = 10, Dal = 41 + 30 + 8 + 4 + 10 + 4 = 31 + 26 = 57.

 

Fakta Pertama

 

Fakta menunjukkan bahwa besi atau al-hadid mempunyai nilai (al-juntal) 57, sama dengan nomor suratnya, atau (19 x 3). Kelipatan 19 dengan koefisien angka 3.

 

Besi, menurut Peter Van Krogt ahli elementimologi, telah lama digunakan sejak zaman prasejarah, 7 generasi sejak Adam as. Besi adalah salah satu elemen berat, dengan simbol Fe, atau ferrum, yang berarti “elemen suci” dari kata Iren (Anglo-Saxon). Diberi nama ferrum, ketika pemerintahan Romawi, kaisar Roma yang bernama Marcus Aurelius dan Commodus menghubung¬kan dengan mitos Planet Mars. Ilmu kimia modern mengatakan bahwa besi atau Fe ini mempunyai 8 isotop, di mana hanya 4 isotop saja yang stabil, yaitu dengan simbol Fe-54, Fe-56, Fe-57, dan Fe-58 (lihat Tabel 9.1).

 

ISOTOP BESI

 

Isotop Waktu Paruh Isotop Waktu Paruh

Fe-.52 8.3 jam FP-57 Stabil

Fe-54 Stabil Fe-58 Stabil

Fe-55 2.7 tahun Fe-59 54.5 hari

Fe-56 Stabil Fe-60 1.500.000 tahun

 

Besi mempunyai nomor atom 26, posisinya terletak di tengah-tengah tabel periodik. Sedangkan Fe-57, salah satu isotop besi yang stabil mempunyai 31 neutron. Ini berbeda dengan isotop stabil lainnya, misalnya Fe-56 mempunyai 30 neutron dan Fe-58 mempunyai 32 neutron. Fe-57 juga diketahui mempunyai “ionisasi energi” tingkat ke-3, sebesar 2957 jk/mol (dibulatkan), energi yang keluar untuk mengubah status Fe+2 ke Fe+3. Besi sendiri mempunyai 4 tingkatan energi–itulah mengapa hanya 4 isotop saja yang stabil. Terakhir yang tidak kalah penting, Fe-57 jdga diketahui mempunyai massa atom sebesar 56,9354.

 

Fakta Kedua

 

Begitu kita mengenal karakterisitik besi, kita mendapat gambaran banyak hal, misalnya:

• Salah satu isotop besi yang stabil, Fe-57, mempunyai nomor simbol sama dengan nomor Surat al-Hadid, dan al-jumal dari al-hadid adalah 57 juga.

• Besi mempunyai nomor atom 26, ditunjukkan oleh al-jumal kafa hadid.

• Fe-57 mempunyi elektron 31 buah, ditunjukkan oleh al¬jumal dari kata “al”.

• Koefisien 3, dari (19 x 3), ditunjukkan dengan ionisasi tingkat energi ke-3 yang dilepas sebesar 2957 jk/mol. Surat al Hadid mempunyai ayat berjumlah 29 buah atau kodetifikasi 2957.

• Peneliti al-Qur’an dari kelompok Fakir 60 di Amerika Serikat menjelaskan bahwa banyaknya kata dalam surat ini seluruhnya adalah 574 kata, sedangkan banyaknya kata dari awal surat sampai dengan ayat ke-25 (kata pertama) adalah 451. Bilangan 574 menunjukkan “Fe-57 adalah salah satu isotop yang stabil dari 4 isotop yang ada” atau berarti juga “yang mempunyai 4 tingkatan energi”.

• Bilangan 451, banyaknya kata, adalah jumlah bilangan nomor simbol kedelapan isotop besi: Fe-52, Fe-54, Fe-55, Fe¬56, Fe-57, Fe-58, Fe-58, sampai Fe-60; yaitu 52 + 54 + 55 + 56 + 57+ 58 + 59 + 60 = 451.

• Enkripsi pada keempat isotop stabil, Fe-54, Fe-56, Fe-57, dan Fe-58 merupakan kelipatan 19 atau: 54565758 = 19 x 2871882

• Demikian juga massa atom Fe-57, 56.9354 adalah: 569354 = 19 x 29966

• Bukan suatu kebetulan, jika nomor surat dan nomor ayat besi (QS 57: 25) ditunjukkan dengan angka 19.

 

5+7+2+5=19.

 

• Bukan pula suatu kebetulan jika Surat Besi diletakkan di tengah-tengah al-Qur’an, sebagaimana elemen besi nomor 26 terletak di tengah-tengah tabel periodik.

• Dari sisi matematika, angka 57 clan 29 tergolong ajaib ka¬rena angka-angka tersebut merupakan:

• 57×29= 1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 +…+ 57 atau (19 x 87)

Kata “besi” dalam al-Qur’an disebut 9 kali dalam 6 ayat yang berbeda. Surat Besi ini menunjukkan keistimewaannya dengan berbagai cara, di antaranya adalah besi diturunkan secara intrinksik dari langit melalui meteorit pada awal terbentuknya bumi, miliaran tahun yang lalu. Besi diketahui mempunyai kekuatan yang dahsyat: inti besi dan nikel membentuk perisai medan magnet bumi dengan energi yang luar biasa untuk menahan solar flares dan badai magnetik angkasa. Sedangkan nomor surat 57 sama dengan al-jumal dari al-hadid (57). Surat ini juga memperlihatkan karakter Fe-57, salah satu isotop besi yang stabil. Selain itu, ditunjukkan dengan kodetifikasi nomor atom (26) dan jumlah elektron (31) yang mengelilingi inti atom besi. Kodetifikasi surat dan ayat juga ditunjuk¬kan dengan jumlah digit nomor surat dan ayat besi (al-Hadid 57: 25), yaitu bilangan 19.

Subhanallah, alangkah rapinya, Allah menyusun penjelasan melalui wahyuNya. Tidak ada manusia yang menyusun suatu uraian pada suatu objek dengan rangkaian yang menjelaskan setiap huruf dan posisinya justru pada objek itu sendiri. Memang benarlah, tantangan Allah kepada musia dan jin, tak akan mampu membuat satu surat pun, meskipun saling tolong menolong. Penyusunannya menggunakan ilmu Allah yang tak terpesepsikan luasnya oleh ciptaanNya.

 

Entri ini dituliskan pada Senin, Juni 5th, 2006 pada 10:01 pm dan disimpan dalam Materi, InReligion, Sains, Islam. Anda bisa mengikuti setiap tanggapan atas artikel ini melalui RSS 2.0 pengumpan. Anda bisa tinggalkan tanggapan, atau lacak tautan dari situsmu sendiri.

12 Tanggapan ke “Al Qur’an menjelaskan tentang Fe”

 

   1. suhendra syahputra Berkata:

      November 8th, 2006 pada 2:50 adalah

 

      makalah tentang ogsigen dan hidrogen

   2. Al Qur’an dan Sains « Sains-Inreligion Berkata:

      November 24th, 2006 pada 11:18 pm

 

      […] Seperti misalnya ketika al Qur’an menjelaskan tentang Fe, ada pula tentang satu unsur di alam ini yang tidak ada (dan tidak nampil juga di alam semesta).  Al Qur’an tentang setiap bagiannya sesungguhnya saya kira sangat rinci.  Kita saja yang memahaminya dalam konteks yang betul-betul hanya di permukaan saja. […]

   3. Dono Berkata:

      Januari 21st, 2007 pada 12:25 pm

 

      Ass.wr.wb, pak Agor,

      Besi ( Fe ) mempunyai nomor atom 26, inipun disebut jumlah proton dan mempunyai masa atom sebanyak 55,85 dibulatkan menjadi 56 masa atom.Jadi jumlah neutron= masa atom-nomor atom.

      30 neutron = 56 - 26.

 

      Fe-56,Fe-57,Fe-58 dan Fe-54 adalah isotop yg stabil dan tetap mempunyai nomor atom yg sama yaitu 26 dan mempunyai karakteristik kimia yg sama, cuma jumalah neutron yg berbeda, yaitu Fe-56 = 30 neutron jadi jumlah masa atom sbb,

      30 neutron = masa atom- 26.

      30 + 26 = 56 masa atom dan Fe-56 ini mempunyai status sbb, oleh karena Fe-56 mempunyai 30 neutron dpt kita beri kesimpulan bahwa jumlah electronnya juga sama banyaknya, yaitu 30 electron.kesimpulan Fe-56 mempunyai status Fe 3+ ( 2/8/18/3 )dan seterusnya Fe-57 mempunyai 31 neutron jadi, jumlah masa atom Fe- 57 adalah sbb,masa atom= 31 neutron + 26 nomor atom, yaitu 57 masa atom dan mempunyai status sbb, 31 jumlah electron, jadi statusnya Fe 2+ ( 2/8/18/2 ) dan seterusnya.Isotop yg tidak tertulis di atas mengandung radioaktif.Memang isotop yg paling istimewa di sini adalah Fe-57 krna dapat digunakan untk kimia dan Bio-kimia.

 

      Pak agor, saya kurang sependapat dgn ilmuwan diatas yg mengatakan bahwa, besi diturunkan dari langit yaitu perantara meteorit2 yg berjatuhan dimuka bumi berjuta2 th yg lalu,krna mengingat bahwa darah kita juga mengandung unsur2 zat besi yg sangat kita perlukan, membuat saya terpukau apakah kita bener2 diciptakan dari tanah yg mengandung zat besi dari meteorit tersebut?

      Krna ada juga ilmuwan yg mengatan bahwa diperut bumi ini juga banyak mengandung zat besi tidak hanya dipermukaan bumi saja.

   4. Dono Berkata:

      Januari 21st, 2007 pada 12:40 pm

 

      Ass.wr.wb, pak Agor,

      Ralat : Fe-56 mempunyai status 2+ ( 2/8/18/2 )30 electron.

      Fe-57 mempunyai status 3+ ( 2/8/18/3 )31 electron.

 

      Wassalam.

   5. Huda Berkata:

      Januari 22nd, 2007 pada 6:03 adalah

 

      Assalaamu’alaikum…

 

      Pak Agor, saya tidak begitu faham fisika, tetapi saya cukup tertarik dengan angka 19 yang disebut-sebut sebagai angka ajaib.

      Kalo ada yang tahu banyak, mohon di-share tentang Miracle of 19 dari sudut pandang Sains.

      Terimakasih banyak…

 

      Wassalaamu’alaikum.

   6. Dono Berkata:

      Januari 23rd, 2007 pada 9:06 adalah

 

      Ass,wr.wb, Pak Agor,

      Di bawah ini ada saya uraikan sedikit mengenai keistimewaan bilangan 19 dengan sederhana, secara pribadi.

      1 = 9 = 19=10=1 6 = 9 = 69=15=6

      2 = 8 = 28=10=1 7 = 8 = 79=15=6

      3 = 7 = 37=10=1 8 = 7 = 87=15=6

      4 = 6 = 46=10=1 9 = 6 = 98=15=6

      5 = 5 = 55=10=1 jumlah =24=6

      6 = 4 = 64=10=1 7 = 9 = 79=16=7

      7 = 3 = 73=10=1 8 = 8 = 88=16=7

      8 = 2 = 82=10=1 9 = 7 = 97=16=7

      9 = 1 = 91=10=1 jumlah =21=3

      jumlah= 9

 

      2 = 9 = 29=11=2 8 = 9 = 89=17=8

      3 = 8 = 38=11=2 9 = 8 = 98=17=8

      4 = 7 = 47=11=2 jumlah =16=7

      5 = 6 = 58=11=2 9 = 9 = 99=18=9

      6 = 5 = 65=11=2 jumlah =9

      7 = 4 = 74=11=2 jumlah total =9+7+3+6+7+6+3+7+9=57

      8 = 3 = 83=11=2 bilangan 19 terdapat 5 kali dlm uraian di atas , yaitu :

      9 = 2 = 92=11=2 19 :(1+9=10=1)=19

      jumlah =16=7 38 :(3+8=11=2)=19

      57 :(5+7=12=3)=19

      3 = 9 = 39=12=3 76 :(7+6=13=4)=19

      4 = 8 = 48=12=3 95 :(9+5=14=5)=19

      5 = 7 = 57=12=3 jumlah rata2 = 19+38+57+76+95:(5)= 57

      6 = 6 = 66=12=3 Di atas uraian ini hanya satu bilangan yg menghasilkan bi

      7 = 5 = 75=12=3 -langan 19 dan insya Allah ada hubungannya dengan

      8 = 4 = 84=12=3 Alqura’n soal besi tersebut, yaitu : bilangan 57 sebab

      9 = 3 = 93=12=3 57 :(5+7=12=3)=19 dan kalau bilangan 57 ini dibalik

      jumlah =21=3 akan menghasilkan : 75 :(7+5=12=3)= 25 dan bilangan

      25 ini ada tercantum juga diatas sbb,

      4 = 9 = 49=13=4 no urut: 19= 1 = (19)=10=1

      5 = 8 = 58=13=4 38= 3 = (38)=11=2

      6 = 7 = 67=13=4 57= 5 = (57)=12=3

      7 = 6 = 76=13=4 76= 7 = (76)=13=4

      8 = 5 = 85=13=4 95= 9 = (95)=14=5

      9 = 4 = 94=13=4 1. jumlah a= rata2=(19+38+57+76+95):5 = 57.

      jumlah =24=6 2. jumlah b= rata2=(1 +2 +3 +4 +5 ):5 = 3

      3.57:3=19.

      5 = 9 = 59=14=5 4.(1+3+5+7+9)= 25.

      6 = 8 = 68=14=5

      7 = 7 = 77=14=5

      8 = 6 = 86=14=5

      9 = 5 = 95=14=5

      jumlah =25=7

      Pak Agor, mungkin uraian di atas agak kucar-kacir, harap maklum iya.

 

      Wassalam.

   7. agorsiloku Berkata:

      Januari 25th, 2007 pada 8:23 adalah

 

      Terimakasih Mas Dono atas kelengkapan informasinya. Mengenai apakah penerjemahan diciptakan/diturunkan besi itu, apakah diturunkan melalui meteorit jutaan tahun yang lalu sehingga besi ada dipermukaan, saya sendiri tidak begitu jelas. Besi yang mana. Besi banyak/berlimpah terdapat di alam semesta ini, juga terdapat di inti bumi dan juga menjadi bagian penting dari terbentuknya medan magnet bumi. Jadi, saya kira pandangan bahwa besi diturunkan melalui kejadian meteor adalah berada pada tingkat dugaan (belum sebuah hipotesis sahih). Saya juga merasa agak aneh dengan kesimpulan ini, tapi belum dapat sanggahannya dari pemahaman kata “diturunkan”. Kan, bisa saja, memang begitu, bisa juga diturunkan melalui proses kimia dan kejadian di atmofir, sehingga terbentuk besi yang stabil, dan kemungkinan lainnya.

   8. Menelusuri Angka 19 dalam Sistem Periodik Unsur-Unsur Kimia « Sains-Inreligion Berkata:

      Maret 17th, 2007 pada 7:50 adalah

 

      […] Al Qur’an menjelaskan tentang Fe. […]

   9. Otoi Suotoi Berkata:

      Maret 30th, 2007 pada 6:37 adalah

 

      numpang komen …

 

      Untuk besi memang banyak ilmuwan yang sependapat kalau besi memang bukan dari bumi

itu sendiri, proses pembentukan bumi hanya bisa terjadi pada bintang yang suhunya sangat panas. Sedangkan bumi bisa menghasilkan besi itu sangat tidak mungkin. Mengenai besi ada pada darah manusia, Ya benar karena manusia menurut Allah di cipatkan dari tanah termasuk didalam ada unsur besi, turunnya besi melalui metorit jauh sebelum Adam di turunkan kebumi.

 

      Menurut banyak ulama juga banyak yang sepakat kalau kata “diturunkan” memang sungguh2 diturunkan dari langit.

 

      Menurut pandangan Ilmuwan juga sepakat dengan teori bahwa besi berasal dari bintang yang suhunya sangat panas.

 

      Untuk ukuran kita saya rasa kedua Tafsir antara Ulama dan Hukama tersebut sudah jelas. Apalagi para Hukama (= Ilmuwan ) mempunyai banyak cara seperti riset, brainware mereka sendiri serta alat atau tool untuk membuktikannya yang kita mungkin tidak tahu.

 

      Artinya untuk ukuran selevel kita ya, mestinya cukup percaya kalau kata diturunkan besi memang benar2 diturunkan dari langit.

 

      @

 

      Untuk besi memang banyak ilmuwan yang sependapat kalau besi memang bukan dari bumi itu sendiri –> Inilah yang saya belum mendapatkan rujukan yang cukup untuk sampai pada kesimpulan ini. Ilmuwannya siapa, penelitiannya dimana, bagaimana, sehingga kesimpulan itu menjadi benar. Karena belum yakin betul, ya saya simpan pengertian ini sebagai wacana.

 

      Kata diturunkan dari langit –> dalam banyak pengertian, ada dua langit. Langit alam semesta dan langitnya bumi –> dari langit diturunkan hujan (Demi langit yang mengandung hujan QS 86. Ath Thaariq 11). So, langit dalam konteks apa, besi diturunkan?.

 

      Pertanyaan yang juga masih saya cari (yu kita cari sama-sama), komposisi inti bumi bagaimana, berapa persen mengandung unsur-unsur logam (besi, mangan, tembaga, seng, Nikel : Fe, Mg, Cu, Zn, Ni) atau unsur logam lain. Kalau magma bumi mengandung besi, bagaimana menjelaskan mengapa besi ada di dalam unsur magma bumi?. Padahal inti bumi (earth core) memiliki kompoisi Fe-Ni.

 

      Meteorit yang jatuh ke bumi –> berapa persen unsur Fe-nya. Bagaimana disebarkan besi itu ke seluruh permukaan bumi, berapa persen sebuah meteorit mengandung besi?

 

      —-

      Artinya untuk ukuran selevel kita ya, mestinya cukup percaya kalau kata diturunkan besi memang benar2 diturunkan dari langit. —>

 

      Apa arti turun dari langit?. Jatuh dari langit seperti meteorit?. Berapa persen bisa jatuh ke bumi?, sebelum ada perisai bumi tercipta (atmosfer langit, dst-dst).

 

      41. Fushshilat 11. Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: “Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa.” Keduanya menjawab: “Kami datang dengan suka hati.” (ditebalkan yang berkenaan dengan komentar)

 

      Kita perlu merenungkan lagi ayat ini. dan kemudian terbentuk tata surya. Kemudian kita bertanya apa fungsi dari planet-planet tata surya lain selain bumi. Kalau terjadi hujan meteor dari langit luas (semesta) datang ke tatasurya kita, berapa yang ditarik oleh matahari dan planit-planit lainnya?.

 

      Turun. Apa arti turun? apa makna diturunkan?, apa makna diciptakan?, Al Qur’an diturunkan :

 

      QS 2. Al Baqarah 4. dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.

 

      QS 5. Al Maa’idah 47. Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah didalamnya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik.

 

      Perhatikan kata diturunkan dan banyak kata diturunkan dalam Al Qur’an. –> Ya memang Al Qur’an juga diturunkan dari Allah yang Mahatinggi ke bumi dibawa oleh Malaikat. Itu memang diturunkan dalam artian fisik, juga tiba di bumi.

 

      Bumi juga begitu, diciptakan dari yang Maha Tinggi, yang bersemayam di Arsy….

 

      Betapa luas pengertian diturunkan. Turun dan naik ke langit dari bumi….

 

      n kemudian, jadi jika dipahami secara fisis maupun dalam konteks pemahaman, tidak ada bedanya/tidak mengubah pemahaman jika (misalnya para ilmuwan/ulama) mengatakan diturunkan dari meteor atau diturunkan bersamaan dengan penciptaan langit dan bumi (tatasurya).

 

      Tapi yang jelas, saya tidak menemui penjelasan dari Al Qur’an bahwa ada benda langit ditubrukan ke bumi, atau jatuh ke bumi sebagai penyebab terjadinya besi. Jadi, yang menyebutkan bahwa besi diturunkan dari meteor itu masih dalam taraf dugaan.

 

      Kalau begitu, mengapa karena kita bukan level ilmuwan atau ulama, lalu kita harus percaya tanpa analisis sedikit lebih ke dalam. Gpp kok, kita jadikan sebuah wacana untuk mengasah akal kita, mengagumi ciptaanNya. Namun, jangan satu ayatpun kita ingkari dan ragukan sebagai bukan dari Allah (kalau itu Al Qur’an).

 

      Salam Mas Otoi, Terimakasih kesudian berkunjung ke blog agor. happy weekend…..

 

  10. Otoi Suotoi Berkata:

      April 1st, 2007 pada 11:46 pm

 

      Maaf , maksud selevelan kita, maksud saya bukan termasuk mas agor dan pengunjung blog anda, tapi saya dan orang2 awam.

 

      Saya datang ke blog anda karena memang saya rasa artikel2 anda cukup bagus, setelah saya cari beberapa referensi dari google search. Cukup baik …

 

      Untuk masalah ini ( turunya besi atau logam ) saya memang mengambil referensi dari dunia sains murni ( barat = logika ), yang tidak mengikut sertakan beberapa pemikiran sunahtullah.

 

      Seperti yang diketahui bahwa beberpa ribu tahun lagi bumi akan memasuki suatu kabut diluar tata surya kita yang berisi jutaan batu meteor. Wilayah yang sangat luas ini diberi nama kabut Oort sesuai dengan yang menemukannya, ilmunya asal belanda. Hal ini sudah pernah terjadi di zaman dinosaurus.

 

      Apa yang terjadi jika bumi masuk kedalam kabut berbatu tersebut ? Yang terjadi bumi akan di bombardir oleh jutaan batu meteor dari luar angkasa. Ukurannya sangat beragam mulai dari seukuran sekepalan tangan, seukuran mobil, rumah bahkan gunung.

 

      Untuk mempersingkat teori dampak tumbukan bumi dengan meteor sebesar 1 km dapat kita lihat Dalam Film DEEP IMPACT, ARMAGEDON dan yang sejenisnya. Sungguh sangat mengerikan.

 

      Referensi Ayat Alquran :

      QS. Infithaar : 1-3

      QS. Zalzalaah : 1- 3

      QS. Qaari’ah : 4 -5

 

      Salah satunya dampaknya :

 

      Setelah menghatam permukaan tanah, batu meteor yang masih separo itu akan terus melesak kedalam perut bumi, menuju pusat magma bumi. Akibat magma dalam perut bumi akan terdesak oleh material yang sangat besar dan kemudian akan dimuntahkan lewat gunung2 api terdekat.

 

      Langit akan menjadi gelap disebabkan abu meteor yang bertaburan di ruang angkasa sekitar beberapa bulan. Diperkirakan setengah masa batu angkasa itu akan terbakar menjadi abu. Dan tentu saja abu itu akan tersebar kemana2 karena tertiup angin dan pergerakan atmosfer. Seperti gunung krakatau meletus abunya menyebar samapi jarak ribuan kilometer dari lokasi ledakannya, ke benua eropa dan Amerika.

 

      Kira2 itulah dasar yang saya ketahui untuk proses penyebaran dan kenapa magma bumi mengandung logam tersebut.

 

      BTW ini hanya semata sains, …

 

      sekali maaf kalau ada sesuatu yang kurang baik dari saya.

 

      God Job …. blog ini tetap pilihan terbaik untuk membahas : Sains InReligion.

 

      Mohamad Toha.

 

      @

      Mas Mohamad Toha, kita sama-sama belajar. Tidak lebih dan kurang. Saya lebih mempercayai bahwa masih banyak dan teramat sangat banyak yang kita tidak ketahui, juga semua penafsir-penafsir Al Qur’an atau apa saja. Dan ini sangat jelas dengan tantangan Allah, satu ayatpun semua manusia dan jin saling tolong menolong tak akan mampu.

      Karena itu, menurut agor, tidak ada level-levelan loh. Memaknai (mencoba memahami) sama sekali tidak berarti dapat memahami apa yang sesungguhnya menjadi kehendakNya.

 

      Armagedon dan deep impact… film yang mengasyikan. Saya juga suka.

 

      ayat yang Mas Toha referensikan… trims…, menambah juga catatan saya.

 

      mengenai kabut, betul…saya juga miris membacaNya :

      QS 44. Ad Dukhaan 10. Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata

      QS 25. Al Furqaan 25. Dan (ingatlah) hari (ketika) langit pecah belah mengeluarkan kabut putih dan diturunkanlah malaikat bergelombang-gelombang.

 

      Salam

  11. Otoi Suotoi Berkata:

      April 2nd, 2007 pada 12:00 adalah

 

      Referensi Kabut Oort ada pada ayat

      QS. Al Mulk (67) ayat 16 - 17 :

 

      “Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang dilangit bahwa Dia akan meneggelamkan kamu dan menjungkirbalikkan bumi bersama kamu, sehingga tiba2 bumi itu berguncang-guncang Atau apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang di langit bahwa Dia akan mengirimkan badai berbatu. Maka kelak kamu akan mengetahui betapa (Dasyatnya) peringatanKu ”

 

      @

      Subhanallah. Astagfirullah.

      Maha benar Allah dengan segala firmanNya.

  12. Matahari versi Al-Qur’an – Apa dan Bagaimana « Sains-Inreligion Berkata:

      Mei 5th, 2007 pada 10:54 adalah

 

      […] bisa di down load : Matahari Versi Al Qur’an . Pendekatan tulisan ini seperti artikel Al Qur’an menjelaskan Fe. Berikut ini uraiannya […]

 

T

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

"ILMU SAINS" DI DALAM AL-QURAN DAN LAIN-LAIN KEJANGGALAN

 

Dewasa ini, ramai para Muslimin telah muncul dan mempelopori teori mereka bahwa dalam Quran itu kononnya ada banyak fakta-fakta dan mujizat saintifik. Banyak laman-laman web, buku-buku serta video telah dicipta orang-orang Islam yang cuba menonjolkan Islam itu sebenarnya berpunca dari Allah, kononnya disokong oleh hujah-hujah yang 'tepat secara saintifik' dalam al-Quran dan Hadith. Kebanyakan risalah mereka bermula dengan pernyataan seperti berikut :

 

"Suatu hal yang mengkagumkan ialah bagaimana al-Quran 'menangani' ilmu Sains. Quran yang diwahyukan dalam abad ketujuh kepada Muhammad(saw) mengandungi fakta-fakta saintifik 'yang baru kini ditemui pada abad ini'. Ahli-ahli sains terkagum sahaja apabila mereka ditemukan dengan ketepatan dan kecocokan ayat-ayat al-Quran dengan penemuan sains moden."

 

Rencana ini akan meneliti hujah diatas. Ia juga akan mengkaji dengan rapi, ayat-ayat al-Quran yang dipetik orang Muslim sebagai kononnya menyokong 'mujizat saintifik' mereka. Kajian ini juga akan meneliti dan membongkar banyak kejanggalan dan kepelikan saintifik yang terkandung di dalam Quran dan Hadis yang disegani dan amat malu disebut-sebut oleh umat Islam - kerana kejanggalannya dan juga kerana amat jauh sekali dari kebenaran!.

 

Lebih kurang 90 peratus daripada 1 bilion orang Islam pada hari ini terdiri dari kelompok Sunni. Kelompok yang terbesar selepas Sunni ialah puak Shi'ah. Oleh itu, makalah ini akan meneliti dan mengkaji ajaran dan tafsiran kelompok para Sunni, yang merupakan majoriti pengikut-pengikut Islam hari ini. Contohnya, Hadith yang diikuti puak Sunni hari ini adalah hanya diikuti dan diimani oleh ahli Sunni sahaja tetapi ditolak sebulat-bulatnya oleh kebanyakan puak-puak Islam lain yakni ahli Shi'ah, 'Submitters'('Quran only') dan ahli Sufi. Puak Islam Shi'ah, misalnya, memiliki koleksi-koleksi Hadith sahih mereka sendiri, dan hadith-hadith mereka tidak bersetuju dan menolak secara terus-terang dengan 'Hadith Sahih Bukhari atau pun Muslim' dan lain-lain ahadith. Sebenarnya, pada hari ini terdapat lebih daripada 100 JUTA orang yang bergelar Muslim tetapi mereka tidak menerima atau mempercayai koleksi ahadith orang-orang Sunni. Walaupun begitu, kebanyakan perbincangan dalam rencana ini akan menumpukan perhatiannya kepada fahaman dan tafsiran puak Sunni sahaja.

 

1 ] Ciptaan Bumi

 

Al-Quran menyebut dalam Surah 50 ayat 38 bahawa:

 

"Sesungguhnya telah Kami jadikan beberapa langit dan Bumi dan apa-apa yang diantara keduanya dalam enam hari dan Kami tiada merasa payah ..."

 

Adalah satu hakikat sejarah bahawa nabi Muhammad telah bercampur-gaul dengan umat-umat Yahudi dan Kristian. Dan lagi satu hakikat ialah banyak daripada isi kandungan Quran itu diambil (induknya) daripada AlKitab umat Kristian dan Yahudi. Di nas ini kita diberitahu bahawa - sama seperti catatan dalam Buku Kejadian dalam Alkitab al-Mukkadas - Bumi telah dicipta dalam enam hari.

 

Para Muslim yang mencuba mencocokkan atau menyelaraskan ajaran al-Quran dengan Sains moden, mentafsirkan bahawa 'Satu hari bagi Allah dan malaikatNya adalah bersamaan dengan 50,000 tahun'. Ini diambil dari surah 70 ayat 4. Jadi, mengikut hitungan matematik, para Muslim cuba menghujah bahawa Bumi telah dicipta dalam 300,000 tahun (6 hari x 50,000 tahun). Teori ini amatlah cetek lojiknya tetapi menarik. Ia menarik kerana perhitungan ini tidak didukung atau disokong oleh kajian Sains Moden! Menurut Sains Moden, ia telah memakan masa selama BEBERAPA BILION TAHUN untuk mencapai keadaan pada hari ini. Berbilion tahun telah berlalu sebelum wujudnya pepohon, dan beribu bilion lagi sebelum wujudnya binatang haiwan!

 

Surah 70 ayat 4 :

 

"Malaikat-malaikat dan roh naik kepadaNya dalam SEHARI yang lamanya LIMA PULUH RIBU Tahun."

 

Ayat ini membawa lebih banyak masalah lagi bagi al-Quran, kerana ayat ini bertentangan secara langsung dengan ayat-ayat Quran lain. Misalnya Surah 32/5 dan surah 22/47 kedua-dua sebut bahawa :

 

"Sesungguhnya SEHARI disisi TUHAN-Mu seperti SERIBU Tahun dari apa yang kamu hitung."

 

Jadi, jelaslah dapat dilihat percanggahan dan perselisihan dalam Quran - Sehari itu 50,000 tahun ATAU hanya 1,000 tahun?

 

Juga, untuk menyatakan bahawa Allah telah mengambil masa selama 300,000 tahun untuk mencipta Bumi merupakan satu PENGHINAAN kepada-Nya. Kerana Dia hanya boleh berkata : "Jadilah engkau" lalu jadilah ia (iaitu Bumi).

 

"Dia yang menciptakan langit dan BUMI; apabila Dia menghendaki mengadakan sesuatu Dia berkata: Jadilah engkau. Lalu jadilah ia."

 

Surah 2 ay.117

 

Bukan sahaja teori Islam di atas ini bercanggah dengan Sains hari ini, malah ia bertentangan dan berselisihan dengan nas-nas Qurannya sendiri!

 

2 ] "Sains" Embrioloji

 

Pada tahun 1982, Keith Moore, seorang profesor di Universiti Toronto, telah menulis sebuah buku berjudul : "The Developing Human, edisi ke3". Di dalamnya Moore ceritakan kehairanannya dengan 'cerita pertumbuhan embrio di dalam Quran'. Selepas itu, dia telah menulis lagi satu buku yang berjudul "Human Development as described in the Quran and Sunnah" yang amat gemari dipetik oleh ahli-ahli puak Sunni. Mereka ini merujuk kepada ayat Quran tersebut :

 

"Kemudian Kami jadikan dia air mani (yang disimpan) di dalam tempat yang kukuh. Kemudian mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan sepotong daging, lalu sepotong daging itu Kami jadikan tulang, lalu tulang itu Kami bungkus dengan daging, kemudian dia Kami ciptakan makhluk yang lain. Maka Maha suci Allah yang sebaik-baik menciptakan."

 

Surah 23 ay.13,14

 

Di permukaannya, pernyataan ini kelihatan 'ajaib' untuk dibuat oleh seorang "Arab dari abad ketujuh". Tetapi, apabila ayatnya dianalisa lebih lanjut dan dengan lebih teliti, terdapat penjelasan dan juga kesilapan yang ketara yang timbul bagi ayat tersebut. Mula-mula, kita boleh bertanya jika ayat itu adalah asli, dan kedua, adakah pernyataan itu tepat atau pun benar.

 

Ramai orang kagum dengan tersebutnya 'air mani' dalam ayat di atas. Tetapi ini bukanlah sesuatu yang istimewa! Jauh lebih lama sebelum timbulnya al-Quran, manusia sudah pun sedar akan wujudnya "Benih" yang keluar daripada buah zakar lelaki, semasa proses persetubuhan. Al-Kitab (Bible), satu Teks yang jauh lebih tua daripada Al-Quran, lebih awal lagi dari Quran telah menyebut tentang seorang lelaki yang dihukumi oleh Tuhan oleh sebab dia "membiarkan air maninya jatuh ke atas bumi". Kejadian 38 : 9-10.

 

Seluruh cerita tentang pertumbuhan kehidupan manusia dalam al-Quran bukanlah cerita yang asli. Ahli-ahli Sunni cuba mempelopori teori mereka bahawa Muhammad telah mengajarinya sebelum ditemui ahli-ahli sains. Tetapi ahli-ahli Sunni ini malangnya sudah tersilap! Hujah-hujah mengenai pertumbuhan seorang bayi di dalam rahim seorang ibu sudah pun diajari oleh Aristotle 1,000 Tahun sebelum tercatitnya al-Quran! Sebenarnya, Aristotle telah menceritakan dengan tepatnya mengenai tali pusat (umbilical cord) serta fungsinya -sesuatu yang tidak disebut dalam Quran. Ini menunjukkan hakikat bahawa tokoh-tokoh dan ahli-ahli falsafah bukan Islam sudah mengenal dan menganalisa hal-hal saintifik jauh lebih awal daripada Muhammad dan lebih daripadanya. SETIAP sebutan pertumbuhan seorang manusia di dalam al-Quran mengikut teori-teori Roma dan Yunani yang sudah wujud jauh lebih awal lagi! Contohnya, ayat tersebut tentang air mani :

 

"Ia dijadikan dari air yang terpancar, yang keluar dari antara tulang punggung lelaki dan tulang dada..."

 

Surah 86:6,7

 

Kesilapan ayat ini amat jelas dan ketara! Dan ia juga meniru dan menciplak daripada teori-teori yang lebih awal lagi. Pertama, air mani tidak berasal "dari antara tulang punggung lelaki" jika begitu ertinya air mani berpunca daripada Buah Pinggang lelaki! Kami semua tahu hakikat air mani dibuat di dalam buah zakar (testicle) seorang lelaki. Tetapi orang sezaman dengan Muhammad - termasuk dia sendiri- jahil tentang hakikat tersebut! Sebelas abad sebelum munculnya Muhammad, seorang doktor Yunani bernama Hippocrates, menganjur teorinya bahawa air mani melalui buah pinggang sebelum sampai ke buah zakar lelaki. Teori air mani yang salah ini telah diterima tanpa disoal untuk berabad-abad lamanya.

 

Ada orang yang kata bahawa Muhammad tidak kenal orang-orang Rum atau Yunani. Tetapi, penduduk-penduduk tanah Arab sebelum kedatangan Islam, sudah pun bergaul dan berurusan dengan jajahan Byzantium, Syam, Mesir, Parsi dan juga Babylon. Terdapat juga ramai umat Yahudi dan Kristian yang telah bermastautin di sana. Umat-umat Yahudi dan Kristian ini sudah tentu kenal dan amat biasa dengan tamadun-tamadun Rum dan Yunani. Pada zaman Muhammad, umat Kristian sudah ada perhubungan dengan Rum. Yahudi pula ada pertalian dengan tamadun-tamadun di Babylon dan Parsi. Tidaklah mustahil, malah amat mudah sekali untuk konsep dan teori-teori tamadun-tamadun tersebut, termasuk teori pertumbuhan embrio yang silap itu, sampai kepada telinga Muhammad.

 

Akhir kata, mengimbas kembali kepada ayat-ayat Quran yang menyentuh pertumbuhan seorang bayi itu, saya akan akui bahawa itu juga adalah salah dan tidak masuk akal. Nas Quran berkata bahawa 'segumpal darah itu Kami jadikan sepotong daging, lalu sepotong daging itu Kami jadikan tulang, lalu tulang itu Kami bungkus dengan daging':Surah 23 ayat 13,14. Sebaliknya, hakikat Saintifik yang sebenar adalah tisu-tisu hidup yang bertumbuh terlebih dahulu, kemudian sahaja diikuti dengan pertumbuhan tulang yang akan semakin membesar dengan penambahan Kalsium bertahun-tahun selepas bayi itu dilahirkan. Jadi, ini menunjukkan satu daripada banyak kepelikan dan kesilapan 'saintifik' al-Quran.

 

Kepelikan-kepelikan Saintifik di dalam al-Quran dan Hadith.

 

Untuk mempercayai al-Quran adalah untuk menjadi tidak rasional dan mengabaikan kewarasan fikiran anda. Terdapat banyak mitos-mitos dan kesilapan-kesilapan Saintifik di dalam Al-Quran. Tetapi kebanyakan penganut Islam menerima ajaran-ajaran ini secara membuta sahaja. Dunia saintifik telah mengorak banyak langkah mencapai tahap pemikiran yang matang serta tinggalkan banyak pantang-larang serta sikap kebutaan dan ketakutan hasil daripada tamadun primitif budaya-budaya yang lalu. Malangnya, kerana nas al-Quran disanjung tinggi secara membuta dan tanpa disoal-siasat, maka terdapatlah banyak perkara di dalamnya yang ketinggalan zaman, amat pelik dan tidak tepat jika dibandingkan dengan kebenaran.

 

Sebagai permulaan, saya akan mengambil contoh daripada budaya Hindu. Menurut tradisi mereka, suatu hari, dewa Siva telah meninggalkan isterinya di rumahnya, isterinya pula telah mengambil kulit sendiri dan menjadikan seorang anak daripada kulit itu. Anaknya merupakan pelindung baginya dan juga rumahnya. Apabila Siva kembali ke rumahnya, anak itu telah dibunuhnya kerana dia telah menghalang Siva daripada memasuki rumahnya sendiri. Jadi, isteri Siva pun menjadi amat marah, dan Siva telah keluar dan memancung kepala seekor gajah dan mencantumkannya dengan tubuh anak yang telah dibunuhnya itu. Itulah sebabnya kenapa dewa Hindu Ganesh mempunyai tubuh seorang manusia tetapi berkepala gajah!

 

Adakah mana-mana orang Muslim yang mempercayai cerita ini ? Tentu Tidak! Ini adalah satu mitos, satu cerita dongeng yang tidak masuk akal dan tidak benar. Mitos ini telah direka oleh suatu budaya primitif. Jika amat mudah untuk menanggap mitos ini sebagai satu dongeng, umat Islam sendiri amatlah malang kerana mereka membuta kepada dongeng-dongeng di dalam nas Kitab Suci mereka sendiri. Marilah kita melihat beberapa contoh-contoh kesilapan-kesilapan Sains dan kesilapan fakta-fakta yang terdapat di dalam Al-Quran.

 

3 ] Cerita Pertuturan yang Sempurna Hazrat Isa Almasih semasa Baginda Seorang Bayi

 

Dalam Surah 19 ayat 29 -33, Al-Quran memberitahu bahawa Isa sebagai seorang bayi telah berbicara dengan sempurna dengan ibunya Maryam semasa dalam buaian. Kita semua tahu bahawa peristiwa ini tidak terjadi - menurut catatan dan rekod dalam Kitab Injil. Sebaliknya, seorang kanak-kanak seperti Hazrat Isa terlebih dahulu telah belajar bertutur dan berucap dengan betul, sebelum baginda boleh berbicara apa-apa dengan ibu-bapanya. Sebaliknya, catatan Al-Quran itu diambil daripada satu lagenda, satu mitos yang telah diterima oleh nabi Muhammad lalu diletakkannya ke dalam Al-Quran.

 

Lain-lain Kepelikan Sains di dalam al-Quran dan Hadith

 

4 ] Pokok dan Batu yang Bercakap

 

Hadith Sahih Muslim, Kitab 40, Nombor 6985:

 

Abu Hurairah telah Melapurkan :

 

Rasulullah (saw) berkata : 'Hari Kiamat tidak akan tiba sehingga para Muslim berperang dengan umat Yahudi. Umat Muslim akan membunuh orang-orang Yahudi sehingga mereka akan menyembunyikan diri disebalik batu atau pokok. Maka batu atau pokok itu akan berkata-kata : "Hai Muslim atau hamba Allah, ada seorang Yahudi disebalik saya. Marilah dan bunuh dia." Tetapi Pokok Gharqad tidak akan berkata apa-apa, kerana ia adalah pokok bangsa Yahudi.'

 

Seorang yang berfikiran waras dengan mudah dapat mengenepikan Hadith ini sebagai karut! Jelaslah ia miliki banyak kesilapan. Mula-mula, cerita pokok dan batu yang bercakap-cakap berpunca daripada sumber cerita dongeng dan mitos. Bagi sepohon pokok atau seketul batu untuk berbicara atau cakap, ia memerlukan otak, paru-paru, kotak suara dan lidah; disamping pemahaman Bahasa yang dituturkannya ! Lebih teruk lagi kekarutannya ialah : sepohon pokok yang bernama 'Gharqad' yang akan memihak kepada umat Yahudi !

 

5 ] Awan yang Bercakap

 

Tidak mencukupi dengan ide-ide janggal seperti pepohon dan batu-batan bercakap, al-Quran juga mengajari tentang awan yang bercakap. "Allah berkata kepada langit dan bumi : Datanglah kamu berdua, baik dengan patuh atau dengan terpaksa. Sahut keduanya, 'kami datang dengan patuh'." Surah 41 ayat 11. Ramai pembaca-pembaca tidak mengindahkan ayat ini, tetapi apabila kita mengkajikanya lebih lanjut, ia menimbulkan banyak lagi soalan yang sukar dijawab. Seperti: Bilakah wap air itu memiliki kesedaran? Adakah molikul air itu benda yang hidup? Dengan dua atom hidrojen dan satu atom oksigen; di manakah letaknya otaknya dan mana pula mulutnya ?

 

Cerita tentang benda-benda yang tidak hidup, tetapi beraksi seolah-olah organisma hidup, banyak terdapat dalam al-Quran. Ada cerita gunung-ganang yang takut (surah 33:72). Ketakutan, suatu emosi yang terhasil daripada reaksi kimia di dalam otak. Apakah Gunung-ganang, dicipta daripada batu, pasir dan debu mempunyai otak dimana reaksi-reaksi kimia ini berlaku ?

 

6 ] Tempat Matahari Terbenam "di Bumi"

 

Al-Quran dengan kata-kata yang jelas menyatakan bahawa seorang hamba Tuhan telah melihat Matahari terbenam ke dalam suatu 'mata air yang berlumpur hitam' dan di situ pula dia terjumpa dengan sekumpulan manusia. Ayatnya seperti berikut:

 

    "Sehingga, apabila dia sampai di tempat terbenam Matahari, didapatinya matahari itu terbenam dalam mata air yang berlumpur hitam. Di sana didapatinya satu kaum. Kami berkata : Hai, Zulkarnain, adakalanya engkau siksa (kaum yang kafir itu) atau engkau perlihatkan kepada mereka kebaikan..."

 

    Surah al-Kahfi 18 ayat 86

 

Adakah Matahari itu sebenarnya terbenam kedalam sebuah mata air yang berlumpur hitam? Menurut nas al-Quran di atas, begitulah hakikatnya.

 

Ini merupakan satu kesilapan sains dan kekarutan yang besar dalam al-Quran. Seorang manusia berjalan-jalan di bumi sehingga terjumpa dengan tempatnya Matahari terbenam-sebuah mata air yang berlumpur ! Menurut Sains serta ilmiah moden, Bumi yang berputar mengelilingi Matahari. Nas Quran di atas pula mengajar pertentangannya, bahawa matahari yang berputar, sehingga ia terbenam di Bumi! Jikalau Matahari bersentuhan dengan muka bumi ini, segala-galanya di bumi akan hangus terbakar! Juga, semua kehidupan yang ada akan mati serta-merta. Inilah satu lagi contoh jelas di mana terdapat ajaran-ajaran di dalam al-Quran yang tidak benar sama sekali dan tidak memihak kepada kebenaran.

 

7 ] Jin adalah Pemberita-pemberita Maklumat dari Syurga ! Dan Bintang-bintang boleh melempari mereka...

 

Satu lagi kepelikan ialah makhluk dalam Quran yang disebut sebagai jin. Umat Islam percaya bahawa jin-jin ini berdiri di atas bahu masing-masing sehingga mencapai menjangkau Syurga. Dari sana, mereka dapat mendengari perbincangan yang sedang diadakan. Ada Hadis yang dikisahkan oleh Aisha (Sahih Bukhari Jilid 9, Kitab 93, Nombor 650) yang mengatakan para dukun dan bomoh menerima sebahagian maklumat mereka dari Jin yang secara sembunyi-sembunyi mendapatkan maklumat mereka dengan memasang telinga mereka di ambang Syurga!

 

Surah 37 ay.6-8 berkata :

"Sesungguhnya Kami menghiasi langit yang hampir kedunia dengan perhiasan bintang-bintang. Dan untuk memeliharakan daripada tiap-tiap syetan yang durhaka. Mereka tidak dapat mendengar ke alam yang Mahatinggi, dan mereka dilempari dari tiap-tiap penjuru.."

 

Quran juga mengajari bahawa bintang-bintang diciptakan untuk melempari syetan-syetan supaya mereka tidak dapat mendengar apa yang dibincangkan di syurga. (Surah 67/5).

Pertamanya, jika Jin boleh menjangkau syurgawi dengan berdiri di atas bahu jin-jin lain, ertinya Syurga itu adalah pada jarak yang tetap dari Bumi. Jika ini benar, pada suatu hari nanti kita boleh terbang ke Syurga dengan menduduki pesawat space shuttle, atau melihatkannya melalui teropong teleskop! Lebih teruk lagi adalah kekarutan yang diajari, bahawa bintang dan tahi bintang boleh dijadikan lembing-lembing untuk melempari jin-jin itu! Pada hakikatnya, bintang-bintang tidak boleh bergerak, tetapi orang-orang Arab pada abad ke-7 tahun Masehi buta sains dan juga buta astronomi, dalam kejahilan mereka telah kelirukan tahi bintang dengan bintang-bintang. Penulis-penulis al-Quran dan Hadis telah mengelirukan 'tahi bintang' dengan bintang, dan mempelopori ajaran salah itu dalam Surah 37, 67 dsb, walhal mereka adalah dua hakikat yang berlainan.

 

8 ] Manusia Dapat Memahami Bahasa-bahasa Serangga dan Binatang-binatang

 

Menurut Quran, seorang manusia telah dapat memahami bahasa binatang-binatang. Kata surah 27/18-19 :

 

"Sehingga apabila mereka sampai kelembah semut, lalu berkata raja semut: 'Hai sekalian semut, masuklah kamu kedalam rumahmu, supaya kamu tidak dihancurkan oleh Sulaiman dan tenteranya'...Lalu Sulaiman tersenyum serta tertawa, kerana mendengarkan perkataannya ..."

 

Walaupun pakar-pakar Zooloji telah berusaha mencari kaedah-kaedah serta cara berkomunikasi dengan beruk dan ungka, tidak ada mana-mana manusia yang telah dapat memahami "bahasa" spesies makhluk lain selain daripada spesies manusia. Kebolehan untuk berbicara seperti seorang manusia dicapai oleh pembentukan otak yang unggul dengan corak pemikirannya yang kompleks. Corak pemikiran kompleks ini tidak dimiliki oleh kebanyakan haiwan-haiwan yang lain. Jadi, untuk mengajar bahawa manusia dapat memahami "percakapan makhluk/haiwan spesies lain" adalah amat tidak masuk akal sekali!

 

Lebih teruk lagi kekarutan yang dianjurkan oleh Qu'ran bila ia kata manusia ini boleh memahami 'bahasa semut'! Adalah satu hakikat saintifik bahawa semut tidak mempunyai corak percakapan. Mereka berkomunikasi dengan mengesan jejak-jejak kimia, serta cara-cara penghiduan dan pembauan atau penyentuhan yang lain. Jadi semut sebenarnya berkomunikasi melalui penghiduan dan BUKAN gelombang-gelombang bunyi. Di gurun yang gersang tanah Arab pada abad ke-7 Tahun Masehi, kejahilan ini telah menyebabkan ajaran janggal yang tidak masuk akal diatas! Justru itu, kejahilan mengenai dunia haiwan ini juga membuktikan gubahan teks Kitab ini di tangan manusia sebenarnya, dan sekaligus memustahilkan teori sumber ilahi bagi Kitab tersebut. Tuhan Allah, yang Maha mengetahui, sudah tentu tidak akan melakukan kesilapan fakta-fakta seperti di atas ini.

 

9 ] Bulan dan Bintang adalah Lampu-lampu dan Pelita

 

Qu'ran menyebutkan bahwa Allah telah menciptakan langit bertingkat-tingkat atau berlapis-lapis. Dia menciptakan tujuh langit, dan menghiasi langit yang terendah dengan pelita (Surah 67:3-5) dan memperindahnya dengan perhiasan bintang-bintang (Surah 37:6). Qur'an juga mengatakan bahwa bulan berada di dalam ketujuh langit ini (Surah 71:15-16). Jika bintang-bintang (lampu-lampu) berada di langit yang terendah, mereka adalah lebih dekat ke bumi berbanding dengan bulan, atau sekurang-kurangnya memiliki jarak yang sama terhadap bumi sebagaimana bulan. Kedua-duanya hujah ini secara ilmiah adalah salah dan tidak benar sama sekali. Adalah suatu kenyataan yang sudah diketahui ilmu Sains bahwa bintang-bintang berada di jarak lebih jauh lagi daripada Bumi, jika berbanding dengan jarak bulan dari Bumi.

 

10 ] Binatang Seperti Monyet Islam Harus Direjam Seperti Manusia

 

Hadith berikut ini berbicara tentang para monyet yang kononnya adalah Muslim:

 

Hadith Sahih Bukhari Jilid 5, Kitab 58, Nombor 188:

Disampaikan oleh 'Amr bin Maimun:

 

"Pada zaman jahiliyah sebelum Islam saya menyaksikan seekor monyet betina dikelilingi oleh sejumlah monyet-monyet lain. Mereka semua melemparinya dengan batu, kerana monyet betina itu telah melakukan perzinahan. Saya pun, ikut melempari batu bersama mereka."

 

Ini adalah syariat dalam Islam bahwa wanita yang melakukan perzinahan mestilah direjam (dilempari batu). Menurut Hadis Sahih Bukhari di atas para monyet juga dikenai hukum ini. Hukum-hukum syariah apa lagi yang wajib diikuti oleh para monyet? Apakah mereka juga diwajibkan untuk melakukan ziarah ke Mekah? Apakah mereka diwajibkan membaca Qu'ran? Apa yang merupakan perzinahan dalam dunia monyet? Sebenarnya, ini hanyalah cerita dongeng semata-mata. Ia mirip dengan cerita yang terdapat dalam Ramayana, suatu syair dan epik kepahlawanan Hindu kuno, yang berkisah tentang monyet Hanuman, dan bangsanya, bertarung untuk menguasai kerajaan monyet.

 

11 ] Kebolehan Wanita dan Anjing Untuk Membatalkan Solat

 

Terdapat Hadith Sahih Bukhari - Jilid 1, Kitab 9, Nombor 490 menyatakan bahawa Jika seorang wanita atau pun seekor anjing berlalu di depan kamu semasa kamu menjalankan doa dan solat anda, doa-doa itu tidak akan sampai ke Syurga! Implikasi Hadis ini berbau dengan chauvinisma terhadap wanita dan binatang. Lebih-lebih lagi, aspek saintifiknya juga cukup janggal dan amat mencurigakan serta tidak benar. Apakah dalam kuasa Wanita atau haiwan seperti Anjing yang boleh membatalkan doa ?? Adakah doa para Muslim dibawa oleh sejenis gelombang sonik yang boleh diganggu dan dibatalkan oleh wanita DAN anjing khususnya ?? Amat jelaslah tiada bukti saintifik langsung bagi mitos dan kekarutan hadith ini! Tidaklah heran, kerana terdapat banyak rujukan hadith lain yang menyatakan anjing itu 'jahat' dan harus dibunuh. HSB jilid 4, kitab 54 bernombor 540 berkata "Rasulullah perintahkan supaya anjing-anjing itu harus dibunuh."

 

12 ] Arahan-arahan yang Tidak Seimbang bagi Binatang-binatang

 

Apabila sampai kepada pembunuhan binatang, berlaku hukum-hukum yang macam-macam bagi jenis-jenis haiwan yang berbeda. Anjing harus dibunuh serta-merta, tetapi seekor ular diberikan peringatan kali pertama secara lisan jika datang ke rumah kamu. Jika ular itu datang untuk kedua kalinya, maka bunuhnya(Sunan Abu Dawud Kitab 41,Nombor 5240)! Terdapat hal yang menarik berkenaan dengan Hadith ini. Hari ini, melalui ilmu Sains kita mengetahui HAKIKAT bahwa seekor ular tidak dapat mendengar. Adalah cukup buruk dan janggal untuk menganggap bahwa binatang apapun akan memahami bahasa lisan manusia, tapi menganggap bahwa seekor binatang yang pekak, seperti ULAR akan memahami, adalah tidak masuk akal serta amat karut sekali. Sama saja dengan menulis pesan kepada seekor kelawar, dan meninggalkannya di pintu rumah sehingga si kelawar akan membacakannya kemudian.

 

13 ] Air Tidak Dapat dicemari oleh Apa-apa Kekotoran

 

Hadith berikut ini menunjukkan amalan-amalan kebersihan yang buruk Nabi Muhammad dan pengikut-pengikutnya:

 

Sunan Abu Dawud Kitab 1, Nombor 0067:

Dilapurkankan oleh Abu Sa'id al-Khudri:

 

"Saya mendengar bahwa orang bertanya Nabi Allah (saw): 'Air diambilkan untukmu dari perigi Buda'ah. Itu adalah salah satu perigi dimana mayat anjing, kain pembalut haid wanita dan najis manusia dibuang. Nabi Allah (saw) menjawab: Sesungguhnya air adalah murni dan tidak dicemar oleh apa-apa pun."

 

Persoalan di sini bukan sahaja kesihatan, namun lebih kepada kurangnya pemahaman ilmiah dan sains kesihatan yang sebenar. Jelas bahawa saranan Islam diatas adalah jahil dan buta tentang hakikat bakteria, virus, dan kuman-kuman lain yang hidup dalam air. Kekotoran serta najis tubuh badan adalah penyebab utama air menjadi tercemar Escherichia coli (E. coli), bakteria yang biasanya terdapat dalam usus besar (kolon) yang boleh membunuh manusia bila termakan. Air yang tercemar mayat anjing atau pun cairan haid juga memudaratkan sama bahayanya.

 

Kesimpulan

 

Dalam zaman sains dan teknoloji yang sudah maju hari ini, umat Islam sedang terdesak mencari alasan-alasan menutupi kesilapan-kesilapan dan kejanggalan-kejanggalan saintifik jelas seperti yang terdapat di dalam al-Quran dan Hadis di atas. Para Muslimin cuba menyebutkan mujizat-mujizat ilmiah yang dinyatakan tanpa bukti di dalam Qur'an dan Hadis untuk mencuba buktikan dasar keilahian al-Qu'ran mereka. Dalam kajian singkat mengenai "ilmu Sains" Islam ini, pernyataan-pernyataan ini dengan jelas telah ditolak.Al-Qu'ran sendiri menyangkal sumber keilahiannya jika dapat dijumpai di dalamnya hanya satu perkara yang tidak benar, perselisihan atau kesilapan - Surah 4/82 :

 

"Tidakkah mereka memperhatikan al-Qu'ran? Kalau sekiranya, ia dari sisi lain Allah, nescaya mereka peroleh di dalamnya perselisihan yang banyak."

 

Dari atas, sudah dihurai sekurang-kurangnya tiga-belas kesilapan. Lapan kesilapan daripada al-Quran dan lima daripada Hadith. Lapan daripada al-Quran itu termasuk juga perselisihan dengan ayat-ayat Quran sendiri. Ya, kami sudah memperhatikan dan mengkaji al-Qu'ran dengan berhati-hati, tetapi kami juga telah temui perselisihan diantara nas-nasnya sendiri. Bukan itu saja, malah Quran juga ada perselisihan ketara dengan fakta-fakta sains. Juga terdapat perselisihan nyata diantara al-Quran dengan Sejarah, dan juga perselisihannya dengan kebenaran secara amnya. Jelas tidak ada kekuatan ajaib atau ilahi yang memberikan nabi Muhammad pengetahuan 'ilmu saintifik'. Malah, maklumat yang ditonjol-tonjolkan sebagai saintifik itu sudah terbukti sebagai sangat jahil, buta sejarah dan buta sains serta tidak memihak kepada kebenaran sama sekali! Sementara kaum Muslim mendebat bahwa pengetahuan ilmiah yang sudah maju dalam Qur'an itu adalah merupakan tanda dari keilahian asal mereka, pemikir-pemikir yang waras serta pakar-pakar sains dan tokoh-tokoh lain mendapati bahwa kesilapan-kesilapan fakta, perselisihan serta kekeliruan ilmiah yang banyak dan nyata itu menunjukkan kepada asalnya yang sesungguhnya daripada tangan dan kata-kata manusia sahaja tetapi mustahil daripada Tuhan.

 

[Sebahagian Makalah ini diterjemahkan dari rencana seorang bekas Muslim, Denis Giron, dengan kebenarannya.]

 

 

 

Indeks Utama

 

PENGENALAN

 

14 abad lalu, Tuhan telah menurunkan kitab suci Al-Qur'an kepada umat manusia sebagai satu kitab panduan. Dia menyeru manusia agar berpegang kepada kitab ini sebagai jalan untuk mendapatkan kebenaran. Bermula saat ianya diwahyukan sehingga ke saat pengadilan kelak, kitab suci ini akan kekal sebagai satu-satunya panduan bagi umat manusia.

 

Gaya uslub dan ketinggian hikmah yang tiada tandingan yang terdapat di dalam kitab ini adalah bukti yang amat jelas bahawa ianya adalah kalam suci Tuhan. Sebagai tambahan, kitab ini mengandungi ciri-ciri keajaiban yang membuktikan bahawa ianya adalah wahyu kudus dari Tuhan. Satu dari ciri-ciri ini ialah kenyataan bahawa sejumlah kebenaran saintifik yang hanya mampu disingkap melalui kemajuan teknologi di abad ke 20 ini sebenarnya telah pun diungkapkan di dalam Al-Qur'an 1400 tahun dahulu.

 

Sudah tentu Al-Qur'an bukanlah sebuah kitab sains. Tetapi, banyak fakta-fakta saintifik yang dinyatakan secara jelas dan dengan cara yang amat mendasar dalam surahnya hanya mampu disingkap melalu kecanggihan teknologi abad ke 20. semua fakta ini tidak diketahui ketika masa penurunan wahyu dan ini juga adalah bukti bahwa Al-Qur'an adalah kalam Tuhan. Untuk memahami keajaiban saintifik Al-Qur'an, pertamanya kita akan melihat tahap kemajuan sains ketika mana kitab suci ini diturunkan.

 

Pada abad ke 7, ketika Al-Qur'an diwahyukan. Masyarakat arab telah pun memiliki kepercayaan khurafat dan yang tidak berasas yang berkaitan dengan isu-isu saintifik. Kedaifan peralatan teknologi untuk menyelidiki alam semesta dan bumi menyebabkan masyarakat ini mempercayai kepada legenda-legenda yang diwariskan dari generasi ke generasi, mereka mendakwa sebagai contoh, bahawa gunung-ganang menongkat langit, mereka percaya bahawa bumi adalah datar dan bahawa di sana terdapat gunung-gunung yang tinggi terletak di setiap penghujungnya. Mereka menyangkakan bahawa gunung-gunung ini adalah tiang yang menyebabkan kubah langit di atas.

 

Tetapi, semua kepercayaan khurafat masyarakat arab ini ditolak oleh Al-Qur'an. Dalam surah Ar-Ra'd ayat ke 2 dinyatakan: Tuhanlah Dia yang meninggikan langit-langit tanpa tiang Ayat ini telah membatalkan kepercayaan bahawa langit yang berada di atas kerana sokongan gunung-ganang. Dalam banyak subjek lain, fakta-fakta penting telah dinyatakan ketika mana tiada seorang pun yang dapat mengetahuinya.

 

Al-Qur'an diturunkan ketika umat manusia hanya mengetahui sedikit mengenai astronomi, fizik atau biologi yang mengandungi fakta mengenai pelbagai subjek seperti penciptaan alam semesta, manusia, struktur atmosfera dan keseimbangan yang membenarkan kehidupan di atas muka bumi. Sekarang, mari kita lihat beberapa keajaiban saintifik yang dinyatakan di dalam kitab suci Al-Qur'an bersama-sama.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PENDAHULUAN

 

Seminar ini bertujuan untuk mendekatkan umat Islam khususnya di Malaysia

kepada al-Qur’an melalui beberapa kaedah seperti pendedahan tentang ‘Ulum al-Qur’an (Ilmu-Ilmu al-Qur’an), tafsiran al-Qur’an dan penghayatannya dalam    pelbagai bidang pada era globalisasi.

 

Perbincangan seminar yang berasaskan berbagai tema berhubungan dengan

warisan al-Qur’an oleh para cendiakawan akan berlangsung selama dua hari.

Melalui pendedahan ini, umat Islam akan dapat menghayati keunggulan dan kesejagatan ajaran-ajaran yang terkandung di dalam al-Qur’an. Telah terbukti di sepanjang sejarah tamadun Islam, kemajuan umat Islam berkait rapat dengan

kadar penghayatan ajaran-ajaran al-Qur’an. Semakin tinggi penghayatan, semakin  tinggi kedudukan mereka. Begitulah sebaliknya

 

 

 

OBJEKTIF

 

 

1.         Untuk memupuk kesedaran umat Islam tentang kepentingan warisan al-Qur’an.

2.         Untuk memantapkan kefahaman generasi pelapis umat Islam terhadap

kepentingan ‘Ulum al-Quran (Ilmu-Ilmu al-Qur’an) dan tafsirannya.

3.         Untuk membuktikan pentingnya al-Qur’an pada era globalisasi ini.

 

 

 

RASIONAL

 

 

1.         Mengenai warisan Islam, semua umat Islam seharusnya bersama-sama memikul

tanggungjawab untuk memartabatkannya dan memastikan agar keasliannya

berkekalan sehingga ke akhir zaman.

2.         Pada era pembangunan material yang pesat hari ini, masyarakat lebih

mementingkanilmu-ilmu yang pada pandangan mereka mempunyai nilai

komersial. Dalam keadaan pradigma pemikiran seperti ini, ilmu-ilmu wahyu

dipinggirkan. Sikap seperti ini sangat bahaya dalam penghayatan dan kemajuan

umat Islam sendiri di dunia dan di akhirat. Oleh itu mereka perlulah disedarkan

dengan kepentingan ilmu-ilmu wahyu ini.

3.         Dalam era globalisasi ini, umat Islam menghadapi ancaman kehilangan jati diri

akibat serangan pemikiran dan cara hidup dari kuasa-kuasa luar yang dominan

dalam aspek teknologi komunikasi. Oleh itu mereka perlu mempunyai benteng

yang kukuh bagi mempertahankan jati diri. Dalam konteks ini, maka pendedahan

yang menyeluruh terhadap ajaran al-Qur’an dan penghayatannya yang jitu

sangatlah mustahak.

4.         Adalah suatu hakikat sejarah yang tidak dapat dinafikan bahawa di sepanjang

sejarah tamadun Islam, maju atau mundurnya umat Islam bergantung kepada

kadar penghayatan mereka terhadap ajaran Islam berasaskan sumber yang asli

iaitu al-Qur’an dan al-Sunnah. Semakin tinggi kadar penghayatan semakin kukuh

kedudukan mereka dan sebaliknya semakin rendah tahap penghayatan mereka,

semakin lemah kedudukan mereka. Oleh itu dalam usaha memperbaiki

kedudukan umat Islam pada hari ini, maka usaha-usaha yang berterusan perlulah  dijalankan.

 

 

 

 

 

Resensi Buku "AL QUR’AN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI" karya Prof Achmad Baiquni M.Sc., Ph.D

 

Al Qur’an merupakan sumber segala ilmu; suatu ungkapan yang tidak hanya terdengar di lingkungan umat Islam saja, tetapi kadang-kadang terucapkan juga oleh beberapa cendekiawan Barat dalam menghadapi situasi tertentu. Ungkapan yang salah bila diartikan “mempelajari dan mengembangkan sains melalui penelitian” sebagai usaha yang tidak perlu dilakukan dan sia-sia kalau semuanya bisa dengan hanya membaca dan mengartikan Al Qur’an saja.

Menurut pengertian Achmad Baiquni, pengembangan sains itu justru diperintahkan oleh Allah SWT agar kita dapat memahami ayat-ayat Al Qur’an lebih sempurna, sehingga tampak kebesaran dan kekuasaan-Nya secara lebih nyata, dan supaya kita dapat menguasai pengetahuan tentang sifat dan kelakuan alam sekitar kita, dapat mengolah alam yang kita huni ini seperti layaknya seorang khalifah yang bijaksana dan bertanggung jawab.

 

Dengan bukunya yang bertajuk "Al Qur’an Ilmu Pengetahuan dan Teknologi", Achmad Baiquni memaparkan bagaimana penciptaan alam semesta berikut tahapan-tahapannya yang dinyatakan di dalam Al Qur’an dan bagaimanakah pandangan sains klasik dan modern terhadap proses kejadian alam itu. Selain itu dalam buku tersebut juga dikupas beberapa hal tentang bagaimana pandangan ilmu pengetahuan tentang isyarat Al’qur’an berkenaan dengan adanya makhluk hidup di luar bumi, bagaimana dapat dipahami pengertian Al Qur’an tentang tujuh lapis langit, bagaimana para ilmuwan memikirkan skenario tentang terjadinya kiamat, bagaimana proses perkembangan penafsiran ayat-ayat kauniyah seperti yang menyatakan gunung-gunung berjalan, serta bagaimana pengertian tentang “Kun Fayakun”.

Terbagi dalam tiga bagian utama, dimana bagian pertamanya dibahas mengenai perspektif Al Qur’an tentang sains dan teknologi, di sini dijelaskan konsep alam semesta menurut pandangan klasik dan modern, serta anjuran-anjuran pengembangan sains dalam Al Qur’an. Konsep-konsep Kosmologi dalam Al Qur’an juga dikupas cukup gamblang, yang disertai juga dengan pemaparan konsep kosmologi menurut sains.

Pada bagian kedua dijelaskan tentang pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengaruhnya terhadap pemahaman Al Qur’an. Makna kata evolusi dijelaskan disini, dimana seleksi alamiah yang dimaksud oleh Darwin sebenarnya merupakan seleksi Ilahiyah, karena Allah-lah yang memilih siapa akan punah dan siapa yang akan terus berkembang. Sedangkan pada bagian terakhir dibahas tentang kebangkitan dunia baru Islam abad ke-21, bagian ini menjelaskan makna ilmu pengetahuan di tengah umat Islam, gejala-gejala yang timbul di era teknologi, perbandingan posisi umat Islam dengan bangsa bangsa lain, serta pentingnya penguasaan teknologi.

 

Inti dari buku karya Achmad Baiquni, adalah pendapat penulis sebagai seorang Muslim sekaligus seorang Ilmuwan Indonesia, bahwa Al Qur’an tidak akan berubah sejak diturunkan hingga akhir zaman, sedangkan sains dapat berubah temuannya dari masa kemasa karena bertambahnya informasi/data yang diperoleh sebagai akibat makin canggihnya peralatan/teknologi dan berkembangnya fisika dan matematika. Dan pendapat bahwa mempercayai kebenaran Al Qur’an adalah sikap yang tidak bisa ditawar. Apabila sains tampak menemukan suatu yang tidak serasi dengan Al Qur’an, ada dua kemungkinan penyebabnya: sains belum lengkap datanya dan belum terungkap semua gejala yang berkaitan sehingga kesimpulannya meleset, atau pemahaman terhadap ayat yang bersangkutan kurang benar.

Alhasil, terlepas dari latar belakang yang demikian mendalam penghayatan akan agama Islam bagi sesosok Prof. Baiquni, maka sumbangsih pemikiran yang paripurna sebagai salah satu ilmuwan senior Indonesia : ahli bidang Fisika Atom dan pernah lama menjabat selaku Dirjen BATAN : Badan Tenaga Atom Nasional ---dalam buku setebal 168 hal, cetakan ke: 5, tahun 2001 oleh Penerbit PT Dana Bhakti Prima Yasa, Yogyakarta--- menjadikan bukunya amat pantas dibaca oleh segenap kalangan pembaca yang berminat akan kajian IPTEK: Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

                   ...................................Wassalamu’alaikum...................................

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | MusrinSalila Template | Galeri Tinangkung
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2012. Galeri Tinangkung - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by MusrinSalila Template