Headlines News :
Home » » ARGENTOMETRI

ARGENTOMETRI

Written By Musrin Salila on Jumat, 09 April 2010 | 01.50

Oleh: MUSRIN SALILA

 

 

TUJUAN

Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan dapat:

1. Menjelaskan titrasi pengendapan argentometri.

2. Membuat kurva titrasi

3. Memilih indikator yang tepat dan dapat mengerjakan hitungan.

 

*      Titrasi pengendapan tidak terlampau banyak digunakan dibandingkan dengan titrasi-titrasi redoks atau asam basa.

*      Hal ini disebabkan  tidak adanya indikator-indikator yang sesuai untuk menentukan titik akhir titrasi.

*       Umumnya titrasi pengendapan terjadi pada reaksi-reaksi antara kation Ag+ dengan anion-anion halida, tiosianat dan sianida.

*       Pereaksi pengendap yang banyak digunakan dalam titrasi pengendapan adalah perak nitrat, yang dikenal dengan titrasi argentometri.

*      Titrasi argentometri digunakan rutin untuk penentuan kadar halida, beberapa anion bervalensi dua, dan asam lemah tertentu.

*      Dasar titrasi pengendapan adalah reaksi pengendapan harus berlangsung cepat dan tersedianya indikator.

*      Suatu reaksi pengendapan berlangsung berkesudahan bila endapan yang terbentuk mempunyai kelarutan yang cukup kecil.

*      Pada titik ekivalensi akan terjadi perubahan yang cukup besar dari konsentrasi yang dititrasi.

 

Kurva Titrasi Argentometri

*      Seperti pada titrasi asam basa, kurva titrasi argentometri merupakan grafik yang memperlihatkan bagaimana suatu pereaksi berubah jika titran ditambahkan

*       kurva titrasi argentometri dibuat dengan memplot –log [pereaksi] terhadap volume titran.

*      Sebelum membuat kurva titrasi argentometri perlu dilakukan perhitungan untuk mendapatkan harga –log [pereaksi].

*      Seperti halnya titrasi asam-basa, perhitungan didasarkan pada empat lokasi titrasi yaitu :

*      sebelum penambahan titran,

*       sebelum titik ekivalensi

*      pada titik ekivalen

*      setelah titik ekivalen.

 

Kurva titrasi untuk anion tunggal

*      Untuk menggambarkan kurva titrasi ini akan digunakan 50,00 mL larutan NaI 0,0500 M dititrasi dengan AgNO3 0,1000 M.

*      Persamaan reaksi titrasi ini dituliskan sebagai berikut :

*      Na+ (aq) +  I- (aq)  +  Ag+ (aq)  +  NO3- (aq)                           AgI (s)  +  Na+  (aq)  +  NO3- (aq)

*      Kita akan menghitung harga pI dan pAg

*      Sebelum penambahan titran

*      Sebelum AgNO3 ditambahkan, konsentrasi I- sama dengan 0,050 M dan konsentrasi Ag+ sama dengan 0,1000 M. Jadi

*      pI =  - log [I-]  =  -log 5 x 10-2 = 1,30

*      Penambahan AgNO3 sebelum titik ekivalen

 

 

*      Untuk menggambarkan titik didaerah ini akan diberi contoh cara menghitung pI dan pAg pada penambahan 5,00 mL larutan AgNO3 0,1000 M.

*      Pada saat ini, konsentrasi iodida [I-] berkurang sebagai akibat pembentukkan endapan AgI dan pengenceran. Jadi,

 

        

 


                                                   

 

 

 

 

 


*      Konsentrasi  I- dapat berasal dari dua sumber yaitu dari sisa NaI dan dari kelarutan endapan AgI.

*      AgI (s                    Ag+ (aq)  +  I- (aq)    ..........................  (2)         

*      Berdasarkan persamaan reaksi 2,

            [I-] = [Ag+] maka konsentrasi ion iodida sekarang dapat ditulis sebagai

*      [I-]   =  3,64 x 10-2  +  [Ag+]  .......... (3)

*      Ksp  AgI  =  [Ag+] [I-]  = 8,3 x 10-17

*      Berdasarkan kesetimbangan kelarutan AgI maka [I-] = [Ag+].

Jika kesetimbangan terjadi dalam air murni maka dapat dihitung konsentrasi ion perak dan ion iodida dengan cara berikut :

 

*      Ion perak yang berasal dari penguraian AgI (lihat persamaan 1) akan bereaksi dengan ion iodida yang ada dalam sistem untuk membentuk senyawa AgI yang sukar larut kembali.

*      I- (aq)  +  Ag+ (aq)                 AgI (s)  ………….  (4)

*      Adanya ion sejenis  dalam sistem, persamaan reaksi 2 bergeser kearah kiri. Akibatnya  konsentrasi ion perak yang berasal dari penguraian AgI akan lebih kecil dari 9,2 x 10-9 M.

*      Ksp AgI = [Ag+][I-] = 8,3 x 10-17

*      [Ag+] x 3,64 . 10-2 M = 8,3 x 10-17

  

 

Terlihat bahwa ion perak berkurang dari               9,1 x 10-9M (dalam air murni) menjadi                     2,2 x 10-15 (dalam larutan NaI).

Jadi persamaan (2) menjadi :

 [I-]  = 3,64 x 10-2 +  [Ag+]  =  3,64 x 10-2 + 2,2 x 10‑15

*      Karena 2,2 x 10-15 <<>-2 maka konsentrasi ion iodida dapat dikatakan tidak dipengaruhi oleh kelarutan AgI.

*      Jadi konsentrasi ion iodida pada penambahan 5,00 mL AgNO3 0,1000 M kepada 50,00 mL NaI 0,050 M adalah

                        [I-]  3,64 x 10-2 M

*       Untuk keperluan pembuatan kurva titrasi konsentrasi I- atau Ag+  dinyatakan sebagai harga –log [I-] atau –log [Ag+].

 

 

 

 

 

 

*      Jadi,

                        pI  =  -log [I-]  =  -log(3,64 x10-2) = 1,44 dan

                        pAg = -log [Ag+] = -log (2,2 x 10-15) = 14,66

                        atau pI  +  pAg  =  pKsp AgI  = 16,10

 

Pada titik ekivalen

*      Pada titik ini NaI maupun AgNO3 habis bereaksi membentuk endapan AgI.

*      Konsentrasi ion perak atau ion iodida dihitung berdasarkan kelarutan endapan AgI.

Ksp AgI = [Ag+ ][I-] = 8,3 x 10-17

*      Berdasarkan kesetimbangan kelarutan AgI maka [I-] = [Ag+].

*      Konsentrasi ion perak dan iodida dapat dihitung dengan cara berikut :

 

 


*      Jadi   = - log [I-] = -log [Ag+] = -log (9,1 x 10-9) =   8,04     

 

Setelah titik ekivalen

*      Setelah titik ekivalen, larutan mengandung kelebihan AgNO3.

*      Harga-harga pI dan pAg dihitung berdasarkan kelebihan AgNO3

Harga pI dan pAg setelah penambahan 30,0 mL larutan AgNO3 0,1000 M kepada  50,00 mL larutan NaI 0,05 M.

[AgNO3] =

                            

                             =

 

*      Konsentrasi ion perak selain berasal dari kelebihan larutan AgNO3 juga dapat berasal dari kelarutan endapan AgI.

*      Berdasarkan persamaan reaksi 2, [I-] = [Ag+] maka konsentrasi ion perak sekarang dapat ditulis sebagai  [Ag+] = 6,25 x 10-3 + [I-]

*      Konsentrasi ion iodida dalam larutan AgNO3 dapat dihitung dengan cara berikut

                        Ksp AgI = [Ag+] [I-]  =  8,3 x 10-17

                        [I-] x 6,25 x 10-3 M = 8,3 x 10-17

 

 

*      Karena [I-] yang berasal dari kelarutan endapan               AgI = 1,3 x 10-14 M  jauh lebih kecil dari 6,25 x 10-3 maka           

                                    [Ag+ ] = 6,25 x 10-3M

*      Jadi pAg = -log [Ag+] = -log (6,25 x 10-3) = 2,20

*      Dan pI = -log [I-] = -log (1,3 x 10-14) = 13,89

*      Bila harga-harga pAg diplot terhadap volume AgNO3 maka diperoleh kurva titrasi NaI dengan AgNO3 yang diperlihatkan dalam gambar berikut ini

 

 

 

 

 

gb 18

 

 

 

 

 

 

 

Gambar  Kurva Titrasi 50,00 mL NaI 0,0500 M dengan AgNO3  0,1000M

*      Dalam gambar tersebut dapat dilihat bahwa titik ekivalen terjadi pada volume AgNO3 sama dengan 25,00 ml dan pAg sama dengan 8,04.

*      Pada titik ekivalen, penambahan sedikit AgNO3 menyebabkan perubahan besar harga pAg

 

Penetuan Titik Akhir Titrasi Argentometri

*      Titrasi argentometri harus menggunakan indikator untuk mendeteksi titik akhir titrasi argentometri.

*      Berbagai cara dapat digunakan untuk mendeteksi titik akhir titrasi, yaitu cara potensiometri, cara turbidimetri, dan cara indikator.

*      Dikenal tiga metode penentuan titik akhir titrasi argentometri yaitu metode Mohr, metode Volhard, dan metoda Fajans.

*      Metoda Mohr didasarkan pada pembentukan endapan yang berwarna.

*      Pembentukkan larutan senyawa kompleks berwarna merupakan dasar metode Volhard.

*      Metode Fajans didasarkan pada penyerapan indikator berwarna oleh endapan pada titik ekivalen.

 

 

 

TUGAS : L L L

1. Jelaskan metode/cara Mohr, Volhard dan Fajans

2. Buatlah Rangkuman Ketiga Metode tersebut.

3. Dimasukkan Minggu Depan

 

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | MusrinSalila Template | Galeri Tinangkung
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2012. Galeri Tinangkung - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by MusrinSalila Template