Headlines News :
Home » » LIGAN DAN TATA NAMA SENYAWA KOORDINASI

LIGAN DAN TATA NAMA SENYAWA KOORDINASI

Written By Musrin Salila on Selasa, 27 April 2010 | 08.26


I.       PENDAHULUAN

 

A.    Deskripsi Singkat

Bab ini akan membahas tentang jenis-jenis ligan ditinjau dari jumlah atom donor yang dimilikinya. Disamping itu akan dibahas pula tatanama senyawa koordinasi yang didasarkan pada: (1) Nama dan jumlah ligan yang ada serta nama dan jumlah atom pusat beserta tingkat oksidasinya. (2) Nama dan jumlah ligan, nama dan jumlah atom pusat serta muatan dari kompleks yang ada.

 

B.     Relevansi

            Bab ini merupakan pendalaman terhadap materi kimia dasar, khususnya ikatan kovalen koordinasi yang menjadi dasar dalam mempelajari ligan dan tatanama senyawa koordinasi. Pemahaman mahasiswa terhadap bab ini pula akan memudahkan mereka dalam mempelajari isomerisme senyawa koordinasi dan Teori Ikatan Valensi yang akan dibahas pada bab selanjutnya.    .

 

C.    Kompetensi Dasar

      Setelah mempelajari bab ini diharapkan mahasiswa dapat:

1.      Menjelaskan jenis-jenis ligan.

2.      Memberikan contoh-contoh ligan.

3.      Menentukan bilangan koordinasi atom/ion pusat.

4.      Menentukan bilangan oksidasi atom/ion pusat.

5.      Memberikan nama senyawa koordinasi.

6.      Menuliskan rumus senyawa koordinasi.

 

 

 

II.    PENYAJIAN

 

A.    Uraian Materi

 

1.1 Ligan

            Ligan merupakan basa Lewis yang memiliki pasangan elektron bebas misalnya ligan NH3, H2O dan Cl- atau memiliki pasangan elektron π misalnya ligan C2H2  (asetilena), C2H4 (etilena) dan C6H6 (benzena). Suatu ligan dapat memiliki elektron yang tidak berpasangan disamping pasangan elektron π. Misalnya ligan C5H5 (siklopentadiena), C3H5 (alil) dan NO (nitrosil).

            Di dalam ligan terdapat atom donor yaitu atom yang memiliki pasangan elektron bebas atau atom yang terikat melalui ikatan π. Melalui atom donor tersebut suatu ligan melakukan ikatan kovalen koordinasi dengan atom pusat yang ada. Berdasarkan jumlah atom donor yang dimilikinya ligan dapat dikelompokkan sebagai ligan monodentat, bidentat, tridentat, dan seterusnya. Beberapa contoh ligan di berikan dibawah ini:

                                                                                       

                                                                                                                   

                                               

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 



Ligan yang memiliki lebih dari satu atom donor yaitu ligan bidentat, tridentat, dan seterusnya seringkali disebut sebagai ligan polidentat. Pada ligan yang memiliki dua atau lebih atom donor. Atom-atom donor tersebut dapat berikatan dengan ion pusat yang sama seperti pada contoh-contoh dibawah ini:

 

 

                              

 

 

 

 

Senyawa kompleks sepit (chelete complex)

           

Atom donor yang memiliki lebih dari satu pasangan elektron bebas dapat berikatan dengan lebih dari satu atom atau ion pusat. Pada keadaan tersebut ligan ini berfungsi sebagai jembatan antara atom-atom atau ion pusat yang ada pada ligan Cl- pada kompleks berikut.

 

 

 

 


Dalam menulis suatu ligan. Gugus yang ada seringkali ditulis dalam bentuk singkatan, misalnya:

Mc = Metil                              Bu = butyl

Et   = etil                                 Ph = fenil

Pr   = propil                             Cy = sikloheksil

           

Ligan yang memiliki elektron π dalam berikatan dengan atom pusat adalah melalui atom-atom yang terlibat dalam ikatan π yang ada seperti pada contoh berikut:

 

 

Ligan yang memiliki ikatan π dan elektron yang tidak berpasangan merupakan donor elektron ganjil seperti alil dan siklopentadienil. Ligan alil dapat mendonorkan tiga elektron sedangkan siklopentadienil dapat mendonorkan lima elektron. Ligan-ligan tersebut dapat mengadakan ikatan karbon logam sehingga senyawa yang terbentuk merupakan seyawa organometalik.

 

 

 

 


Pada senyawa kompleks banyaknya atom donor yang terikat pada atom atau ion pusat disebut bilangan koordinasi. Bilangan koordinasi tidak sama dengan bilangan oksidasi atau tingkat oksidasi. Bilangan oksidasi dari atom yang berikatan adalah muatan yang dimiliki oleh atom tersebut apabila elektron-elektron dalam setiap ikatan diberikan pada atom yang lebih elektronegatif. Dibawah ini diberikan beberapa contoh ion dan molekul kompleks beserta bilangan koordinasi dan bilangan oksidasi dari atom atau ion pusat yang ada.

 

Kompleks

Ion pusat

Bilangan Koordinasi

Bilangan Oksidasi

[Ag (NH3)2]+

Ag+

2

+1

 [HgI3]-

Hg2+

3

+2

[Zn (NH­3)4]+

Zn2+

4

+2

[Fe (CO)5]

Fe

5

0

[Fe (CN)6]3-

Fe3+

6

+3

[ZrF7]3-

Zr

7

+4

[Mo (CN)8]4-

Mo4+

8

+4

 

Didalam senyawa kompleks bilangan koordinasi yang sering dijumpai adalah 4 dan 6.

1.2  Tatanama Senyawa Koordinasi

Pada awal perkembangannya, terutama sebelum tahun 1930 senyawa koordinasi atau senyawa kompleks penamaannya adalah didasarkan atas penemu warnanya. Senyawa-senyawa kompleks yang namanya didasarkan atas penemunya misalnya garam Vauquelin [Pd(NH3)4][PdCl4], garam magnus, [Pt(NH3)4][PtCl4] senyawa Gmelin [Co(NH3)6]2(C2O4)3 dan garam Zeise K[PtCl3(C2H4)].H2O. Senyawa-senyawa kompleks yang namanya didasarkan atas warnanya adalah Biru Prusia (Prusian Blue), K[Fe(CN)6].H2O, kompleks luteo (kuning) [Co(NH3)5Cl]Cl2, dan kompleks praseo (hijau), [Co(NH3)4Cl2]Cl. Sekarang penamaan senyawa kompleks tidak lagi didasarkan atas penemu atau warnanya.

Penamaan senyawa kompleks ada dua cara. Cara pertama didasarkan atas nama dan jumlah ligan yang ada serta nama dan jumlah atom pusat beserta tingkat oksidasinya. Cara yang kedua didasarkan atas nama dan jumlah ligan, nama dan jumlah atom pusat serta muatan dari kompleks yang ada. Penamaan senyawa kompleks melibatkan banyak aturan dimana semakin rumit senyawanya semakin banyak aturan yang harus diterapkan. Aturan-aturan penamaan senyawa  kompleks adalah sebagai berikut.

1.      Nama Ligan

a.       Ligan netral

Ligan netral diberi nama seperti nama senyawanya kecuali beberapa ligan seperti NH3, H2S, H2Te dan CO.

Nama Senyawa

Nama Ligan

Singkatan atau

Rumus Kimia

Asetonitril

asetonitril

MeCN

Etilenadiamena

etilenadiamena

en

Piridina

piridina

py

2,2’-bipiridina

2,2’-bipiridina

bpy

1,10-fenantrolina

1,10-fenantrolina

phen

Trifenilfosfina

trifenilfosfina

PPh­3

Trifenilarsina

trifenilarsina

AsPh3

Trifenilstibina

trifenilstibina

SbPh3

Trisikloheksilfosfina

trisikloheksilfosfina

Pcy3

Ammonia

amina

NH3

Hydrogen sulfide

sulfan

H2S

Hydrogen telurida

telan

H2Te

Karbon monoksida

karbonil

CO

Struktur dari beberapa ligan diatas adalah seperti dibawah ini:

 

 

 

 

  Jika          E = P namanya adalah trifenilfosfina

                        E = As namanya adalah trifenilarsina

                        E = Sb namanya adalah trifenilstibina

 

 

 

 

 

 

 

b.   Ligan bermuatan negatif

                          i.      Anion yang namanya berakhiran dengan –da, sebagai ligan akhiran –da diganti dengan –do seperti dibawah.

Rumus Kimia

Nama ion

Nama Ligan

NH2-

amida

amido

NH2-

imida

imido

N3-

azida

azido

 

                 Kecuali untuk ligan-ligan berikut:

Rumus kimia

Nama ion

Nama ligan

F-

flourida

flouro

Cl-

klorida

kloro

Br­-

bromida

bromo

I-

iodida

iodo

O2-

oksida

okso

H-

hidrida

Hidro (hidrido)

 

                        ii.      Anion yang namanya berakhiran dengan –it atau –at sebagai ligan pada akhiran tersebut ditambah dengan akhiran –o, dan atom donor yang berikatan dengan atom atau ion pusat dituliskan dibagian depan seperti contoh-contoh berikut.

 

Rumus kimia

Nama ion

Nama ligan

ONO-

Nitrit

Nitrito

NO2-

Nitrit

Nitro

ONO2-

Nitrat

Nitrato

OSO2-

Sulfit

Sulfito

OSO32-

Sulfat

Sulfato

SCN­

Tiosianat

Tiosianato

NCS-

Isotiosianat

Isotiosianato

 

2.      Bila didalam senyawa kompleks terdapat lebih dari satu macam ligan, urutan penyebutan nama ligan adalah secara alfabetik terlepas dari jumlah dan muatan  ligan yang ada. Pada aturan lama (sebelum tahun 1971) ligan negatif disebut lebih dahulu secara alfabetik kemudian diikuti dengan ligan yang netral yang disebut secara alfabetik pula. Jumlah ligan yang ada dinyatakan dengan awalan di, tri, tetra dan seterusnya. Apabila awalan-awalan tersebut telah digunakan untuk menyebut jumlah substituen yang ada pada ligan maka jumlah ligan yang ada dinyatakan dengan awalan bis, tris, tetrakis dan seterusnya. Ligan yang terdiri dari dua atau lebih atom ditulis didalam tanda kurung.

3.      Nama senyawa kompleks netral dinyatakan dengan satu kata sedangkan nama senyawa kompleks ionik dinyatakan dengan dua kata dimana nama kation disebut lebih dulu.

4.      Pada senyawa kompleks ditunjukan:

a.       Bilangan oksidasi dari ion pusat dengan angka romawi (angka stock).

b.      Muatan dari ion kompleks dengan angka arab ditambah tanda (+) untuk ion positif dan tanda (-) untuk ion negatif (angka Ewens-Bassett).

5.      Nama ion atau senyawa kompleks yang berisomer ditambah dengan awalan yang menyatakan isomer yang ada seperti awalan cis-, trans-, fac-, mer-, dan lain-lain. Aturan 1 sampai 5 dapat digunakan untuk memberi  nama ion atau senyawa kompleks yang terdiri atas satu atom atau ion pusat dan beberapa ligan monodentat.

6.      Nama ion kompleks positif diakhiri dengan nama logam beserta bilangan oksidasinya atau muatan ion kompleks

Beberapa contoh senyawa kompleks dan namanya diberikan dibawah ini.

Kompleks Netral:

[AgCl(PPh3)3]                   = klorotris(trifenilfosfina)perak(I)

cis - [Pt(NH3)2Cl2]             = cis-diaminadikloroplatina(II)

fac- [Ru(H2O)3Cl3]            = fac-triakuatriklororutenium(III)

[BaI2(py)6]                         = diiodoheksapiridinabarium(II)

[Ni(CO)4]                          = tetrakarbonilnikel

[Co(NH3)3(NO2)3]             = triaminatrinitrokobalt(III)

Catatan:

1.      Tatanama senyawa kompleks dimana logam yang ada tingkat oksidasinya ditunjukkan dengan angka Romawi dikenal sebagai tatanama sistematik.

2.      Untuk senyawa kompleks netral sebaiknya penamaan dengan menggunakan angka Romawi dan tidak menggunakan angka arab.

3.      Bilangan oksidasi nol dari atom pusat boleh tidak dituliskan seperti bilangan oksidasi Ni dalam [Ni(CO)4].

 

     Kompleks Ionik:

K3[ Fe(CN)6 ]                    = kalium heksasianoferat(III) atau

                                             Kalium heksasianoferat(3-)

K4[ Fe(CN)6 ]                    = kalium heksasianoferat(II) atau

                                             kalium heksasianoferat(4-)

[V(CO)5]3-                         = ion pentakarbonilvanadat(-III) atau

                                             ion pentakarbonilvanadat(3-)

[Fe(CO)4]2-                        = ion tetrakarbonilferat(-II) atau

                                             ion tetrakarbonilferat(2-)

trans –[Co(NH3)4Br2]Br  =  trans-tetraminadibromokobalt(III) bromida atau

                                             trans-tetraminadibromokobalt(1+) bromida

[Cu(NH3)4]SO4                 = tetraaminatembaga(2+) sulfat atau

                                             tetraaminatembaga(II) sulfat

[Cu(NH3)4][PtCl4]             = tetraaminatembaga(II) tetrakloroplatina(II) atau

                                             tetraaminatembaga(2+) tetrakloroplatina(2-)

[Mg(MeCN)6[MgBr4]  =  heksaasetonitrilmagnesium(II)tetrabromomagnesat(II)

                                         atau

                                               heksaasetonitrilmagnesium(2+)tetrabromomagnesat(2-)

 

Untuk senyawa-senyawa kompleks yang lebih rumit ditambahkan aturan 7 sampai 12.

 

7.      Nama ligan yang membentuk jembatan antara dua atom atau ion pusat diberi awalan μ- atau μ2-; awalan μ3- ditambahkan pada nama ligan bila ia membentuk jembatan antara tiga atom atau ion pusat.

Ligan yang membentuk jembatan dapat disebut lebih dulu.

Contah: [(NH3)5Cr-OH-Cr(NH3)5]Cl5

 

 

 

                       

 

 

 

 

 

 

 

 

 

8.      Pada ligan yang dapat berikatan di dua tempat (ligan ambidentat) seperti NO2- (nitro), ONO- (nitrito), SCN- (tiosianato) dan NCS- (isotiosianato) dalam penulisan rumus senyawa kompleksnya atom donor ditulis lebih dekat ke atom atau ion pusat yang ada.

Contoh:

[Ru(NH3)5(NO2)]Cl

pentaaminanitrorutenium(II) klorida  atau  pentaaminanitrorutenium(1+) klorida

trans­-[Cr(NH3)4(SCN)2]Br

trans-tetraaminaditiosianatokromium(III) bromida

atau   trans-tetraaminaditiosianatokromium(1+) bromida

9.      Pada ligan yang memiliki lebih dari satu atom donor (ligan polidentat), atom donor yang berikatan dengan atom atau ion pusat dinyatakan dengan symbol dari atom tersebut ditulis dengan huruf miring setelah nama ligan yang bersesuaian.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

10.   a. Bila pada senyawa kompleks terdapat dua atom atau ion pusat yang saling berikatan dan senyawanya simetrik maka digunakan awalan di atau awalan bis apabila awalan di telah digunakan.

     Contoh:

      [Br4Re – ReBr4]4-            ion bis[tetrabromorenat(II)]

                                              atau ion bis(tetrabromorenat)(4-)

      [(CO)5Mn – Mn(CO)5]   bis(pentakarbonilmangan)

b.   Bila senyawa tidak simetrik maka satu atom atau ion pusat yang ada beserta ligan-ligan yang terikat padanya dianggap sebagai ligan dari atom atau ion pusat yang lain.

Contoh: [(CO)4Co – Re(CO)5]     pentakarbonil(tetrakarbonilkobaltio)renium

11.  Nama ligan yang tidak jenuh diberi awalan ŋ- (hapto), sedangkan banyaknya atom yang terlibat dalam system tidak jenuh dinyatakan dengan angka pangkat pada awalan ŋ-, Awalan ŋ5- digunakan bila ada 5 atom yang terlibat dalam system tidak jenuh seperti pada ligan C5H5 (siklopentadienil). Bila ada 2 atom yang terlibat dalam system tidak jenuh digunakan awal ŋ- atau ŋ2-.

Contoh:

Cis – [ Pt(NH3)(C2H4)Cl2]

 

 

 

 

 

12.  Kompleks bis (ŋ5-siklopentadienil) logam disebut juga kompleks meta-losena dengan struktur sebagai berikut:

 

 

 

 

 

 

 

Bila M       = Fe nama kompleks adalah ferosena

                  = Mn nama kompleks adalah manganosena

                  = Co nama kompleks adalah kobaltosena

                  = Ni nama kompleks adalah nikelosena

Gugus cabang yang ada diberi nomor dengan harga terendah. Atom karbon pada cincin pertama diberi nomor 1 sampai 5, sedangkan pada cincin yang lain diberi nomor 1’ sampai 5’.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

B.  Soal-Soal Latihan

1.      Dari spesies-spesies yang diberikan di bawah ini ditunjukkan spesies yang dapat berfungsi sebagai ligan dan spesies yang tidak dapat berfungsi sebagai ligan.

a.       H2

b.      H-

c.       Be2+

d.      Cl-

e.       PPh3

f.             NH4+

g.            C2H2

h.            C2H4

i.              CH4

j.              O2-

2.      Dari ligan-ligan dibawah ini tunjukkan ligan-ligan yang atom donornya memiliki PEB dan ligan-ligan yang atom donornya terikat oleh ikatan π.

a.       H2O

b.      NH3

c.       dien

d.      C2H4

e.       AsPh3

f.             C2H2

g.            F-

h.            Cis-2-butena

i.              benzena

j.              PPh3

3.      Dari ligan-ligan berikut yang dapat membentuk senyawa kompleks sepit adalah:

a.       PPh3

b.      etilenadiamina

c.       NH3

d.            1,3-diaminopropana

e.             CO

f.             EDTA

4.      Berikan atom atau ion pusat, beserta bilangan koordinasi dan bilangan oksidasinya dari spesies-spesies berikut:

a.       [AuCl4]-

b.      [Pt (en)2 (NCS)2]2+

c.       K4[Fe (CN)6

d.      K3[Fe (CN)6]

e.       [CO (O2CO)3]3-

f.             [Ni (CO)4

g.            [Ru (NH3)3I3]

h.            [Cr (en)2Cl2]+

i.              [PtCl4]2-

j.              [Ru (NH3)5 (NO2)]Cl

5.   Berikan nama ion atau senyawa kompleks berikut ini:

a.       [Pt(en)2(SCN)2]2+

b.      Na2[Fe(CO)4]

c.       [Zn(NH3)(py)ClBr]

d.      [Ru(NH3)5(NO2)]Cl

e.       (NH4)3[Fe(CN)6]

f.       [Cu(NH3)4]3[Fe(CN)6]2

g.      [CO(CO)4]-

h.      [Pt(NH3)2(py)ClBr]

i.        [Cr(NH3)2(H2O)2 Br2]+

j.        [(PPh3)3 Ag – CN – Ag(PPh3)3]+

6.  Tuliskan rumus dari molekul kompleks dibawah ini:

a.       Tris(etilenadiamina)nikel(II)bromide

b.      Diaminaperak(I) heksasianoferat(II)

c.       Triaminatritiosianatorodium(III)

d.      Kalium diaminatetrabomokobaltat(III)

e.       Heksaakuavanadium(III) nitrat

f.       heksakarbonilmolibdenum

7.   Tuliskan dari ion kompleks berikut

a.       ion diaminadioksalato-O,O-kromat(III)

b.      ion pentaakuaisotiosianatobesi(2+)

c.       ion trikarbonato-O,O-kobaltat(3-)

d.      ion diakuadioksalato-O,O-kromat(III)

e.       ion etilenadiaminatetraklorokobalta(III)

 

C.     Petunjuk Jawaban Latihan

1.            Identifikasilah spesies-spesies tersebut!. Spesies yang dapat berfungsi sebagai ligan adalah spesies yang memiliki pasangan elektron bebas atau memiliki pasangan elektron π .

2.            Ligan-ligan yang atom donornya terikat oleh ikatan π merupakan ligan yang berasal dari golongan alkena dan alkuna.

3.            Senyawa kompleks sepit dapat terbentuk jika adal ligan yang memiliki dua atau lebih atom donor, dan atom donor tersebut dapat berikatan dengan ion pusat yang sama.

4.            Pada senyawa kompleks banyaknya atom donor yang terikat pada atom atau ion pusat disebut bilangan koordinasi. Sedangkan bilangan oksidasi dari atom yang berikatan adalah muatan yang dimiliki oleh atom tersebut apabila elektron-elektron dalam setiap ikatan diberikan pada atom yang lebih elektronegatif.

5.            Untuk menjawab soal nomor 5-7, Pelajarilah aturan-aturan penamaan senyawa kompleks. Identifikasilah senyawa tersebut apakah termasuk senyawa kompleks netral, positif atau negatif. Kemudian terapkan aturan-aturan yang ada untuk memberikan nama ataupun menuliskan rumus senyawa kompleks yang namanya sudah diketahui.

 

D.  Rangkuman

            Senyawa kompleks atau senyawa koordinasi dibentuk dari gabungan antara atom atau ion pusat dengan ligan melalui ikatan kovalen koordinasi. Atom atau ion pusat berfungsi sebagai asam Lewis sedangkan ligan sebagai basa Lewis.

            Suatu spesies dapat berlaku sebagai ligan apabila memiliki pasangan elektron bebas atau memiliki pasangan elektron π. Didalam senyawa kompleks atom pada ligan yang berkaitan dengan atom atau ion pusat disebut atom donor. Berdasarkan banyaknya atom donor yang ada pada suatu atom ligan, Ligan digolongkan menjadi ligan monodentat, bidentat, tridentat, kuadridentat, pentadentat, heksadentat, dan seterusnya. Atom donor yang memiliki lebih dari satu pasangan elektron bebas dapat berfungsi sebagai jembatan antara dua atau lebih atom-atom ion pusat. Ligan yang memiliki lebih dari satu atom donor dapat membentuk senyawa kompleks sepit. Banyaknya atom donor yang terikat pada atom atau ion pusat disebut bilangan koordinasi.

Penamaan senyawa koordinasi didasarkan atas nama dan jumlah ligan serta nama logam beserta tingkat oksidasinya yang dituliskan dengan angka romawi. Penamaan secara demikian dikenal sebagai tatanama sistematik. Penamaan yang lain didasarkan atas nama dan jumlah ligan serta nama logam beserta muatan kompleks yang ada yang ditulis dengan angka arab. Nama kompleks netral dan kompleks kation diakhiri dengan nama logam diikuti degan tingkat oksidasi logam atau muatan dari kompleks. Nama kompleks anion diakhiri dengan akhiran –at, diikuti dengan tingkat oksidasi atom pusat atau mutan kompleksnya. Penamaan senyawa kompleks mengikuti banyak aturan dimana semakin rumit senyawa kompleksnya semakin banyak aturan yang harus diikuti.

 

 

III.       PENUTUP

 

A.  Tes Formatif

1.      Spesies dibawah ini dapat berfungsi sebagai ligan, kecuali:

a.       piridina

b.      ion iodida

c.       asetilena

d.      etana

2.      Spesies dibawah ini merupakan ligan dengan atom donor memilliki pasangan elektron bebas, kecuali :

a.       amonia

b.      air

c.       propilena

d.      etilenadiamina

3.      Spesies dibawah ini yang merupakan logam dengan atom donor terikat dengan ikatan π adalah.

a.       benzena

b.      dimetilamina

c.       etilenadiamina

d.      dietilenatriamina

 

 

4.      Ligan-ligan dibawah ini termasuk ligan bidentat, yaitu:

a.       amonia

b.      etilenadiamina

c.       1,10-fenantrolina

d.      2,2’-bipiridina

5.      Contoh ligan tridentat adalah :

a.       etilenadiamina

b.      dietilenatriamina

c.       2,2’-bipiridina

d.      EDTA

6.      ligan dibawah ini yang dapat membentuk senyawa kompleks sepit adalah:

a.       NH3

b.      PPh3

c.       CO

d.      etilenadiamina

7.      Pernyataan dibawah ini yang salah adalah:

a.       Bilangan koordinasi Ag+dalam [Ag (NH3)2]+ adalah 2

b.      Bilangan koordinasi Ni2+dalam [Ni (H2O)][NiCl4] adalah 4

c.       Bilangan koordinasi CO3+dalam [CO (H2O)3 Cl3] adalah 6

d.      Bilangan koordinasi CO3+dalam [CO (en)2 Cl2]+ adalah 4

8.      Platina memiliki bilangan koordinasi enam pada:

a.       K2[PtCl4]

b.      [Pt (en)2Cl2]

c.       [Pt (NH3) (py) ClBr]

d.      [Pt (en)2][PtCl4]

9.      Pernyataan dibawah ini yang salah adalah:

a.   Bilangan koordinasi Agdalam [Ag (NH3)4](NO3) adalah +1

b.   Bilangan koordinasi Ni dalam [Ni (CO)4] adalah +2

c.   Bilangan koordinasi CO dalam [CO (en)3]3+ adalah +3

d.  Bilangan koordinasi Fe dalam [Fe (CN)6]4- adalah +2

10.  Kobalt mempunyai bilangan oksidasi -1 pada:

a.       [CO (CO)6]

b.      [CO (CO)4]-

c.       [Co (NH3)3 (SCN)]

d.      K3 [CoCl4]

11.  Senyawa kompleks [AgBr(AsPh3)3] namanya adalah :

a. Bromotri(trifenilarsina)perak(I)

b. Bromotris(trifenilarsina)perak(I)

c. Bromotri(trifenilarsina)argentat(I)

d. Bromotris(trifenilarsina)argentat(I)

12. Senyawa kompleks Cu3[Fe(CN)6]2 namanya adalah

a.  Tembaga(I)heksasianoferat(II)

b.  Tembaga(I)heksasianoferat(III)

c.  Tembaga(II)heksasianoferat(II)

d.  Tembaga(II)heksasianoferat(III)

13.  Ion kompleks [Cr(O­2CO)3]3- namanya adalah :

a. Ion trikarbonatokromat(3-)

b. Ion triskarbonatokromat(3-)

c. Ion triskarbonato-O,O-kromat(3-)

d. Ion trikarbonato-O,O-kromat(3-)

14. Ion kompleks [Fe(CO)4]2- namanya adalah :

a.       Ion tetrakarbonilbesi(II)

b.      Ion tetrakarbonilbesi(III)

c.       Ion tetrakarbonilferat(II)

d.      ion tetrakarbonilfrat(-II)

15.   Senyawa kompleks [Ni(en)2][nicl4] namanya adalah :

a.       Dietilenadiaminanikel(II) tetrakloronikelat(II)

b.      Bis(etilenadiamina)nikel(II)tetrakloronikel(II)

c.       Bis(etilenadiamina)nikel(II)tetrakloronikelat(II)

d.      Etilenadiaminanikel(II)tetrakloronikelat(II)

16.  Ion kompleks [(NH3)5CO – OH – CO(NH3)5]5+ namanya adalah :

  1. Ion µ-hidrokso-bis[pentaaminakobalt(III)]
  2. Ion µ-hidrokso-bis[pentaaminakobaltat(III)]
  3. Ion µ-hidrokso-di[pentaaminakobalt(III)]
  4. Ion µ-hidrokso-di[pentaaminakobaltat(III)]

17.   Rumus dari ammoniumheksasianoferat(4-) adalah

a.       (NH4)[Fe(CN)6]

b.      (NH4)2[Fe(CN)6]

c.       (NH3)3[Fe(CN)6]

d.      (NH4)4[Fe(CN)6]

18.  Rumus dari kalium pentakarbonilvanadat(3-)adalah :

a.  K[V(CO)5]

b.  K2[V(CO)5]

c.  K3[V(CO)5]

d.  K4[V(CO)5]

19.  Rumus dari pentaaminabromokobalt(III) sulfat adalah:

a. [CO(NH3)5Br](SO4)2

b. [CO(NH3)5Br]SO4

c.  [CO(NH3)5Br2]SO4

d.  [CO(NH3)5Br]2(SO4)3

20    Rumus dari diakuadiaminadiklorokobalt(II) adalah:

a.       [CO(H2O)2(NH3)2Cl2]+

b.      [CO(H2O)2(NH3)2Cl2]2+

c.  [CO(H2O)2(NH3)2Cl2]3+

d.                   [CO(H2O)2(NH3)2Cl2]

21.  Rumus dari ion heksanitritokobalt(III) adalah

a.       [CO(ONO)6]2-

b.      [CO(ONO)6]3-

c. [CO(NO2)6]2-

d.      [CO(NO2)6]3-

22.   Rumus dari ion trikarbonato-O,O-kromat(III) adalah

a. [Cr(CO3)3]2-

b. [Cr(CO3)3]3-

c. [Cr(OCO2)3]3-

d. [Cr(O2CO)3]3-

23.   Rumus dari tetraaminatembaga(II)heksasianoferat(II) adalah:

a.       [Cu(NH3)4]3[Fe(CN)6]2

b.      [Cu(NH3)4]2[Fe(CN)6]

c. [Cu(NH3)4]2[Fe(CN)6]

d. [Cu(NH3)4][Fe(CN)6]2

24.   Rumus dari bis(etilenadiamina)nikel(II)tetresianonikelat(II) adalah

a.       [Ni(en)2]2[Ni(CN)4]

b.      [Ni(en)2][Ni(CN)4]

c.   [Ni(en)2][Ni(CN)4]

d.  [Ni(en)2]2[Ni(CN)4]3

25.   Rumus dari pentakarbonilbesi adalah:

a.  [Fe(CO)5]2+

b. [Fe(CO)5]3+

c.   [Fe(CO)5]2-

d.  [Fe(CO)5]

 

B.   Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Untuk mengetahui tingkat keberhasilan anda dalam menjawab soal-soal yang ada, bandingkan hasil jawaban anda dengan kunci jawaban dibagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian gunakan rumus dibawah untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap materi ini. rumus:

 

      Tingkat penguasaan  = Jumlah jawaban yang benar   x 100%

                                                 Jumlah soal tes formatif

 

            Arti tingkat penguasaan yang anda capai:

90% - 100% = baik sekali

80% - 90%  = baik

70% - 80%  = sedang

< 69%  = kurang

jika anda mencapai tingkat penguasaan 80% ke atas. Anda dapat malanjutkan ke kegiatan belajar selanjutnya. Tetapi jika tingkat penguasaan anda masih dibawah 80% sebaiknya anda mengulang Kegiatan Belajar ini dengan sungguh-sungguh, terutama bagian yang belum anda kuasai.

 

C.  Kunci Jawaban

1.      Piridina, ion iodida memiliki pasangan elektron bebas, asetilena memiliki pasangan elektron π, sedangkan asetilena tidak memiliki pasangan elektron bebas atau pasangan elektron π. Spesies yang tidak dapat berfungsi sebagai ligan adalah etana.

      Jawaban: d.

2.      Pada propilena atom donor tidak memiliki pasangan elektron bebas.

            Jawaban: c.

3.      Ligan yang atom donornya terikat dengan ikatan π adalah benzena

Jawaban: a.

4.      Yang bukan ligan bidentat adalah ammonia karena hanya memiliki sebuah atom donor.

            Jawaban: a.

5.      Dietilenatriamina memiliki tiga buah atom donor

Jawaban: b.

6.      Ligan yang dapat membentuk senyawa kompleks sepit harus memiliki 2 atau lebih atom donor. Etilenadiamina memiliki 2 atom donor, jadi dapat membentuk senyawa kompleks sepit.

       Jawaban: d.

7.      Bilangan koordinasi Co3+ dalam [Co(en)2Cl2]2+ adalah enam karena en merupakan ligan bidentat.

            Jawaban: d.

8.      Bilangan oksidasi platina pada [Pt(en)2Cl2] adalah enam karena en merupakan ligan bidentat.

Jawaban: b.

9.      Bilangan oksidasi Ni dalam [Ni (CO)4]  adalah nol karena CO merupakan ligan netral.

            Jawaban: c.

10.  Bilangan oksidasi kobalt pada [Co (CO)]- adalah –1 karena CO merupakan ligan netral.

Jawaban: b

11. b                16. a                            21. b

12. d                17. d                            22. d

13. d                18. c                            23. b

14. d                19. b                            24. b

15. c                20. d                            25. d

 

 


DAFTAR PUSTAKA

 

Brady, J. E., Russell, J. W., and Holum, J. R. 2000. Chemistry Matter and Its Change,3rdEd. New York: Jhon Wiley & Sons, Inc.

 

Companion, A. L. 1964. Chemical Bonding. New York: McGraw-Hill Book Company.

 

Cotton, F. A. and Wilkinson, G. 1980. Advanced Inorganic Chemistry, a Comprehensive Text, 4th Ed. New York: Jhon Wiley & Sons.

 

DeKock, R. L. and Gray, H. B. 1980. Chemical Structure and Bonding. Menlo Park: The Benjamin/Cummings Publishing Company.

 

Douglas, B. E., Mc Daniel, D. H., and Alexander, J.J. 1983. Problems for Inorganic Chemistry. New York: Jhon Wiley & Sons, Inc.

 

Effendi. 1998. Kimia Koordinasi. Malang: FMIPA IKIP Malang 

 

Effendi. 2003. Teori VSEPR dan Kepolaran Molekul. Malang: Bayu Media Publishing.

 

Huheey, J. E., Keiter, E. A., R. L. 1993. Inorganic Chemistry, Principles of Structure and Reactivity, 4th Ed. New York: Harper Collins College Publisher.

 

Sugiyarto, K.H. 2000. Kimia Anorganik, Dasar-Dasar Kimia Anorganik. Yogyakarta: FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta.

 

 


SENERAI

 

Ligan                                             :     Merupakan basa Lewis yang memiliki pasangan elektron bebas atau memiliki pasangan elektron π

Basa Lewis                                    :     Suatu spesies yang bertindak sebagai donor pasangan electrón.

Ligan polidentat                            :     Ligan yang memiliki lebih dari satu atom donor yaitu ligan bidentat, tridentat, dan seterusnya.

Bilangan koordinasi                      :     Banyaknya atom donor yang terikat pada atom atau ion pusat.

Bilangan oksidasi                          :     Muatan yang dimiliki oleh atom tersebut apabila elektron-elektron dalam setiap ikatan diberikan pada atom yang lebih elektronegatif.

Atom pusat                                   :     atom yang terdapat dalam suatu molekul atau ion dan berkaitan dengan dua terikat hanya pada satu atom yang lain.

Atom terminal                               :     atom yang terdapat dalam suatu molekul atau ion dan terikat hanya pada satu atom yang lain.

Pasangan elektron bebas               :     pasangan elektron yang terdapat pada orbital valensi suatu atom dan tidak digunakan untuk membentuk ikatan.

Pasangan elektron ikatan              :     pasangan elektron yang dipakai secara bersama oleh dua buah atom.

Substituen                                     :     atom atau gugus yang terikat pada atom pusat.

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | MusrinSalila Template | Galeri Tinangkung
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2012. Galeri Tinangkung - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by MusrinSalila Template