Headlines News :
Home » » PEMISAHAN IOD DENGAN METODE EKSTRAKSI PELARUT DENGAN MENGGUNAKAN CORONG PISAH

PEMISAHAN IOD DENGAN METODE EKSTRAKSI PELARUT DENGAN MENGGUNAKAN CORONG PISAH

Written By Musrin Salila on Kamis, 08 April 2010 | 09.04

PERCOBAAN I

BY. Musrin Salila 

PEMISAHAN IOD DENGAN METODE EKSTRAKSI PELARUT

DENGAN MENGGUNAKAN CORONG PISAH

 

Tujuan       : Agar Mahasiswa dapat memahami ekstraksi pelarut dengan       menggunakan corong pisah.

Prinsip Kerja  : Metode pemisahan komponen dari suatu campuran dengan menggunakan suatu pelarut dimana zat terlarut (solut) atau bahan yang dipisahkan terdistribusi diantara kedua lapisan (organik dan air) berdasarkan kelarutan relatifnya.

Dasar Teori

Dalam suatu reaksi atau proses pemurniaan kadang dijumpai adanya dua senyawa yang tidak bercampur, sehingga terjadi dua lapisan. Untuk memisahkan campuran tersebut dilakukan dengan menggunakan corong pisah.

Campuran dimasukkan dalam corong pisah ditunggu beberapa saat, tergantung dari keadaan campuran. Kadang dijumpai pemisahan dua lapisan yang lama, sampai beberapa hari. Setelah terjadi dua lapisan pemisahan dapat dilakukan dengan membuka kran secara pelan-pelan sampai batas pemisahan yang dipisahkan terdistribusi diantara kedua lapisan (organik dan air) berdasarkan kelarutan relatifnya.

 

 Alat dan Bahan

1. Corong pisah                                5. Iod

2. Timbangan Analitik                     6. Aquadest

3. Gelas Arloji                                  7. CHCl3

4. Gelas Kimia    

 

 

 

Cara Kerja

1.      Timbang 5 mg atau 0,005 gram iod dengan seksama dalam timbangan analitik

2.      Masukan dalam erlenmeyer lalu tambahkan 30 mL air masukan dalam corong pisah

3.      Kemudian tambahkan 30 mL CHCl3 dengan corong pisah

4.      Kocok seksama campuran selama 5 menit dengan sekali-kali membuka sumbat. Diamkan bebrapa menit sehingga terbentuk 2 lapisan.

5.      Lapisan bawah dipisahkan dengan lapisan atas. Amati!

6.      Hitung konsentrasi Iod pada air pada penyarian 1x dan 2x penyarian.

 

W0             =  0,05 gram                          Solut           larutan iod

Vase Air   =  30 mL                                Pelarut Organik           CHCl3

V CHCl3   =  30 mL                                Pelarut Polar           air

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PERCOBAAN II

 

DESTILASI ZAT CAIR

 

 

Tujuan                : Agar Mahasiswa dapat memahami cara penggunaan dan prinsip kerja destilasi

Prinsip Kerja    : Pemisahan zat cair yang didasarkan atas perbedaan titik didih cairan

 

Dasar Teori

Destilasi digunakan untuk memurnikan zat cair, yang didasarkan atas perbedaan titik didih cairan. Pada proses ini cairan berubah menjadi uap. Uap ini adalah zat murni. Kemudian uap ini didinginkan pada pendinginan ini, uap mengembun manjadi cairan murni yang disebut destilat.

Destilat dapat digunakan untuk memperoleh pelarut murni dari larutan yang mengandung zat terlarut misalnya destilasi air laut menjadi air murni.

 

Alat dan Bahan :

1.      Alat destilasi

2.      Erlenmeyer

3.      Batu didih

4.      Sampel larutan yang kan ditentukan

5.      Aquadest

 

Cara Kerja

1.      Ambil 50 mL larutan sampel

2.      Masukan kedalam labu leher dua kemudian ditambahkan 100 mL air, masukan bebrapa batu didih

3.      Labu dihubungkan dengan pendingin dan dihubungkan dengan generator uap air

4.      Panaskan labu destilasi dan amati suhu saat terdi penguapan pada sampel dan tentukan larutan tersebut.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PERCOBAAN III

 

PEMISAHAN DAN PENENTUAN KADAR ASAM LEMAK DARI SABUN

 

 

Tujuan              :   Agar Mahasiswa dapat memahami penggunaan dan prinsip kerja ekstraksi

Prinsip Kerja      : Merupakan metode pemisahan campuran senyawa terlarut  dalam dua jenis pelarut yang tidak saling bercampur, karena adanya perbedaan koefisisen distribusi senyawa terlarut di dalam masing-masing pelarutan tersebut sehungga terjadi pemisahan

 

Dasar Teori

            Dalam laboratorium ekstrasi dapat dipakai untuk mengambil zat terlarut dalam air dengan menggunakan pelarut-pelarut organik yang tidak bercampur dengan air. Dalam industri, ekstraksi dipakai menghilangkan zat-zat yang tidak disukai yang terkait dalam produk.

 

Hukum Distribusi

            Partisi zat terlarut (solut) dalam dua pelarut yang tidak bercampur ditentukan oleh hukum distribusi. Jika solut A terdistribusi dalam suatu fase dan organik, maka kesetimbangan yang dihasilkan dapat ditulis sebagai :

                        Aaq                  Aor

Dimana aq dan or masing-masing adalah fasa cair dan fasa organik. Rasio aktivitas A dalam kedua fasa tersebut konstan dan tidak tergantung pada jumlah total A. Dengan demikian pada fasa sembarang tercampur.

                       

K  =   [ Aorg ]  /  [ Aaq] .................

 

Dimana konstanta kesetimbangan K adalah koefisien partisi atau koefisien distribusi. Pernyataan dalam kurung adalah aktivitas A dalam dua pelarut yang sering diganti dengan konsentrasi untuk larutan yang relatif encer. Harga K sering merupakan pendekatan perbandingan kelarutan A pada masing-masing pelarut.

            Keadaan solut dalam dua pelarut tersebut kemungkinan berbeda sehingga akan lebih baik jika kesetimbangan tersebut dituliskan

                       

K  =  [ (Ax)org]y   [ (Ay)org]x

 

            Koefisien partisi dapat dipakai untuk menetapkan kondisi percobaan yang diperlukan agar suatu solut dapat ditransfer dari satu pelarut ke pelarut yang lain.

 

Cara Kerja :

1.      Ditimbang kurang lebih 0,5 gram sabun yang telah dipotong kecil-kecil, larutkan dalam 400 mL air suling, tambahkan 1-3 tetes phenolpthalein, panaskan hingga hampir mendidihi, kemudian dinginkan, encerkan menjadi 500 mL dalam labu takar.

2.      Ambil 20 mL larutan sabunini dengan pipet, masukan ke dalam corong pisah, tambahkan 10 mL n-heksan lalu dikocok (kran dibuka setelah mengocok untuk mengeluarkan gas). Jika terbentuk emulsi, tambahkan 10 mL larutan NaCl jenuh, lalu dikocok lagi selama 10-15 menit dan biarkan beberapa menit. Lapisan n-heksan dipisahkan. (ekstraksi dilakukan 3 kali pada lapisan n-heksan).

3.      Lapisan n-heksan dimasukan ke dalam corong pisah, tambahkan 10 mL air dan 2 tetes indikator pp dikocok. Dibiarkan kemudian lapisan air dibuang. Penambahan aiar dilakukan hingga air tidak bersifat basa lagi.

4.      Ke dalam lapisan n-heksan tambahkan 20 mL metanol lalu dikocok selama 10-15 menit dan biarkan beberapa menit. Lapisan n-heksan dipisahkan ke dalam erlenmeyer 150 mL, tambahakan 2 tetes pp lalu dititrasi dengan NaOH 0,01 N.

5.      Hitung konsentrasi asam lemak dalam sabun sebagai asam stearat

500 mL  x  mL NaOH  x  0,01  x 284,47

                                                                          x  100 %   =

                        Berat sabun (mg)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PERCOBAAN IV

 

EKSTRAKSI MINYAK KEMIRI SECARA SOXHLETASI

 

 

Tujuan                :  Agar Mahasiswa dapat memahami cara penggunaan dan prinsip metode soxhletasi

 

Prinsip Kerja  : Penyarian secara berkesinambungan, dimana cairan penyari dipanaskan sehingga menguap, uap cairan akan terkondensasi menjadi molekul-molekul cairan penyari oleh pendingin balik dengan turun ke dalam klonsong menyari simplisia dan selanjutnya masuk kembali ke dalam labu alas bulat setelah elewati pipa siphon, proses ini berlangsung hingga penyarian zat aktif menjadi sempurna.

 

Dasar Teori

            Ekstraksi adalah penguraian zat-zat berkhasiat atau zat aktif dibagian tanaman, hewan, dan beberapa jenis ikan pada umumnya mengandung senyawa-senyawa yang mudah larut dalam pelarut organik. Pada umumnya zat aktif dari tanaman dan hewan terdapat di dalam sel namun sel tanaman dan hewan berbeda begitu pula ketebalan masing-masing berbeda sehingga diperlukan metode ekstraksi dan pelarut tertentu dalam mengekstraksinya. Proses terekstraksinya zat aktif dalam sel tanaman adlaah pelarut organik akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung zat aktif, zat aktif akan larut dalam pelarut organik tersebut sehingga terjadi perbedaan konsentrasi antara larutan zat aktif di dalam sel dan pelarut organik di luar sel, maka larutan terpakat akan terdistribusi ke luar sel dan proses ini terulang terus sampai terjadi keseimbangan antara konsentrasi cairan zat aktif di dalam sel dan di luar sel.

 

Alat dan Bahan :

1.      Kemiri

2.      Penangas

3.      Soxhlet

4.      Timbangan

 

Cara Kerja

1.      Timbangan 25 gr daging buah kemiriyang telah diiris dibungkus dengan kertas saring.

2.      Masukan dalam tempat ekstraktor soxhlet

3.      Labu alas bulat diisi 300 mL n-heksan dan batu didih

4.      Pendingin air dialirkan, labu bulat dipanaskan dengan penanggas air atau penangas mantel ( labu alas bulat sebaiknya ditimbang lebih dulu ).

5.      Ekstraksi dilakukan selam 3 jam, selanjutnya labu didinginkan dan pelarut diuapkan dengan cara evaporasi pada evaporator.

6.      Minyak kemiri diperoleh sebagai residu ditimbang.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PERCOBAAN V

 

IDENTIFIKASI KURKUMIN PADA TEMULAWAK SECARA KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

 

 

Maksud                       :  Agar Mahasiswa dapat memahami cara kerja KLT

Tujuan               : Identifikasi senyawa sampel yang mengandung kurkumin  dengan menggunakan KLT

Prinsip Kerja              : Pemisahan komponen kimia berdasarkan prinsip partisi dan adsorpsi secara selektif karena adanya perbedaan daya serap terhadap adsorben dan kelarutan komponen kimia terhadap cairan pengelusi

 

Dasar Teori :

            Dalam teknik kromatografi, campuran senyawa dapat dipisahkan menjadi komponnenya berdasarkan pendistribusian zat diantara dua fase, yaitu fase diam (stasioner) dan fase gerak (mobile), asas penting dari kromatografi adalah bahwa senyawa yang berbeda mempunyai koefisien distribusi yang berbeda diantara kedua fase yang disebutkan tadi. Senyawa yang berinteraksi lemah dengan fase diam akan lebih lama tinggal dalam fase gerak dan bergerak cepat dalam sistem kromatografi, sebaliknya senyawa yang berinteraksi kuat dengan fase diam akan bergerak lambat. Idealnya, setiap komonen dalam campuran senyawa bergerak dengan laju yang berbeda dalam sistem kromatografi sehingga menghasilkan pemisahan sempurna. Cara kromatografi dapat digunakan untuk analisis kualitatif dan kuantitatif.

 

Alat dan Bahan :

1.      Soxhlet

2.      Alkohol absolut

3.      Tepung temulawak

4.      Evaporator

5.      Kertas Saring

6.      Penangas air

7.      KLT

8.      Pipet mikro

9.      Dietil eter

10. Metanol

11. Klorofrom

12. Ayakan.

 

Cara Kerja :

- Pembuatan Tepung Temulawak

1.      Rimpang temulawak dicuci, dikupas, siiris, dihaluskan, kemudian diayak

2.      Timbang 30 gr tepung temulawak siap digunakan

- Identifikasi pada KLT

1.      Timbang 30 gr tepung temulawak

2.      Disoxhlet dengan 400 mL alkohol absolut selama 6 jam

3.      Ekstrak yang diperoleh kemudian didinginkan, disaring dan dievaporasi

4.      Jika ekstrak masih kelihatan encer maka dipekatkan kembali diatas penangas air

5.      Ekstrak yang diperoleh diidentifikasi dengan KLT

6.      Deangan menggunakan pipet mikro, sampel ditotolkan pada plat KLT ukuran 2 x 7 cm. Pada sisi lainnya cuplikan standar di totolkan juga

7.      Setelah pelarut menguap, selanjutnya di kembangkan dengan eluen yang telah divariasikan perbandingannya

 

 

 

 

Eter   :   Metanol             Kloroform   :   Metanol         Kloroform   :   Eter

   2     :    0,5                           5             :        1                         1          :     1

   4     :    0,5                          15         :        1                       1          :     2

   8     :    0,5                          25         :        1                       1          :     3

 

Hasil Pengamatan

1.      Amati harga Rf

2.      Amati Warna yang terbentuk

Gambarkan

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | MusrinSalila Template | Galeri Tinangkung
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2012. Galeri Tinangkung - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by MusrinSalila Template