Headlines News :
Home » » Spektrofotometri Serapan Atom (AAS)

Spektrofotometri Serapan Atom (AAS)

Written By Musrin Salila on Kamis, 08 April 2010 | 08.29

Metode Spektrofotometri Serapan Atom

2.4.1 Prinsip dasar

Spektrofotometri serapan atom (SSA) adalah salah satu bentuk alat yang dapat digunakan untuk menganalisis logam-logam dalam jumlah yang sangat sedikit. Prinsip kerja dari spektrofotometri adalah penyerapan energi sinar oleh atom-atom netral dalam keadaan gas. Sampel yang akan dianalisa diuraikan dengan suatu alat yang disebut atomizer sehingga menjadi atom netralnya yang berbentuk uap, kemudian atom netral ini disinari oleh sinar yang sesuai sehingga terjadi serapan atom (absorbansi)

Larutan sampel yang akan di analisa di isap dengan menggunakan pipa kapiler dan disemprotkan  dalam bentuk kabut. Pada temperatur tinggi zat tersebut akan terurai menjadi ion-ionnya. Penyerapan energi radiasi oleh atom-atom unsur logam sebanding dengan konsentrasi atom logam dalam nyala. Hubungan antara absorbans dengan konsentrasi atom-atom logam dinyatakan dengan hukum Lambert-beer sebagai berikut:

dimana            :           Io         = intensitas cahaya sebelum diserap

            It          = intensitas cahaya yang diteruskan

a          = Absorbtivitas

b          = panjang jalan sinar

c          = konsentrasi zat terlarut

Harga disebut dengan taransmitan (T)  dan log T = -bc atau log T = abc dan harga log T disebut dengan Abserbans (A), maka A = a b c. Hukum Lambert-Beer merupakan dasar analisis secara spektroskopis pada umumnya

 

2.4.2 Komponen-komponen SSA

Komponen dasar suatu alat Spektrofotometri Serapan Atom adalah :

  1. Sumber sinar ( lampu katoda berongga)

Berguna memancarkan sinar dengan panjang gelombang yang tepat sama dengan panjang gelombang logam yang dianalisis

  1. Nyala api (flame)

Untuk mengubah unsur logam yang di analisis menjadi atom-atom netral yang masih berada dalam tingkat encer dasar. Proses ini disebut pengatoman atau atomisasi.

  1. Monokromator

Untuk meneruskan panjang gelombang emisi dari lampu katoda berongga yang diadsorbsi paling kuat oleh atom di dalam nyala api (panjang gelombang maksimum)  dan menahan garis-garis emisi lain dari lampu katoda berongga yang tidak digunakan dalam analisis.

  1. Detektor

Untuk mengamati atau mendeteksi datangnya berkas sinar dari sistem monokromator dan mengubah energi sinar yang masuk menjadi energi listrik yang sebanding.

  1. Amplifier

Untuk mengerakkan sistem elektronik digital atau mengerakkan pada rekorder

  1. Recorder

Sebagai alat pencatat

g.    Spray chember (ruang penyemprot/pengabut)

Untuk membuat campuran yang homogen dari gas oksigen plus bahan bakar plus aerosol yang mengandung larutan contoh, yaitu sebelum campuran ini menjadi burnennya.

h.   Nebulizer (ruang pengabut)

Untuk mengubah larutan yang diisap melalui pipa kapiler menjadi aerosol (kabut atau butiran-butiran cairan halus)

   

 

 

 

 

 

 

 

2.4.3 Keunggulan dan kekurangan SSA

1. Keunggulan SSA

a. Memiliki kepekaan yang tinggi karena dapat mengukur kadar logam sehingga konsentrasi sangat kecil

b. Memiliki selektifitas yang tinggi karena dapat menentukan beberapa unsur sekaligus dalam suatu larutan sampel tanpa perlu pemisahan.

c. Ketepatannya cukup baik dimana meskipun syarat yang diperlukannya sederhana akan tetapi hasil pengukuran yang diperoleh cukup teliti sehingga dapat menjadi dasar pembuatan kurva kalibrasi.

2. Kekurangan SSA

a. Dibutuhkan suatu lampu katoda berongga sebagai sumber nyala untuk setiap unsur.

b. Ditemukan adanya beberapa gangguan yaitu : gangguan spektral, kimia dan fisika.

 

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | MusrinSalila Template | Galeri Tinangkung
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2012. Galeri Tinangkung - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by MusrinSalila Template