Sebagai agen perubahan teknologi, komputasi awan alias cloud computing dipercaya akan mengakselarasi kecepatan suatu perusahaan untuk bersaing. Hal ini bisa dilihat dari terjadinya pengurangan biaya operasional 77%, lebih cepat dalam memberikan nilai tambah 72%, dan meningkatkan reliabilitas 50%.

Cloud Computing
"Kunci suksesnya cloud computing adalah Chief Information Officer (CIO) satu perusahaan harus menerapkannya dengan strategi yang tepat dan sesuai kebutuhan perusahaannya. Jika tidak bisa menjadi ancaman bagi kelangsungan TI di perusahaan itu," kata President Director IBM Indonesia Suryo Suwignjo, dalam siaran pers Indonesian Cloud Forum, Jumat (27/5/2011).

Director South Pacific Regional CIO Office Huawei Neo Teck Guan menyarankan, sektor yang mulai mengadopsi cloud computing agar memberikan dampak dalam berinteraksi dengan masyarakat, pelaku usaha, pegawai, dan antara instansi pemerintahan.

"Jika menerapkan solusi TI dengan tepat maka pemerintah bisa memberikan one stop service ke masyarakat, meningkatkan iklim usaha, dan menarik investor asing untuk datang. Sementara dari sisi produksi pegawai bisa diefisiensikan dan fokus pada layanan yang bernilai tambah. Sedangkan antarinstansi terjadi kolaborasi yang bisa mengutilisasikan sumber daya yang dimiliki," jelasnya.

Director Sales Cisco Indonesia, Ichwan F Agus mengungkapkan, dalam memberikan jasa cloud computing harus dilihat pola penerapan harga di tengah kondisi "freemium" di pasar. Freemium adalah permintaan pasar terhadap sesuatu dengan kualitas tinggi tetapi harga yang dibayar rendah.

"Biasanya untuk pembeli informal dipikat dengan penggunaan gratis atau Ad Based, sedangkan untuk formal dengan kontrak. Jalan tengah dari kedua ini adalah membayar sesuai yang digunakan," katanya.

Untuk bisa menyukseskan industri cloud computing di Indonesia, seluruh pihak terkait harus bisa mengatasi tantangan yang satu ini: ketersediaan akses broadband yang mumpuni, baik kabel maupun nirkabel.

Sebab, menurut Kepala Bidang Sistem Elektronika Pusat TIK BPPT, Mohammad Mustafa Sarinanto, cloud computing akan dihadapkan pada era baru, yakni terjadinya transformasi besar-besaran dari sisi perangkat komputasi, khususnya perangkat bergerak mobile broadband yang kian jadi tren seperti netbook hingga komputer tablet.

"Kami perkirakan dalam lima tahun ke depan, 25% device komputasi akan berupa wireless tablet atau netbook," ucapnya.

"Pertumbuhan komputer desktop 5% dan notebook 17%, turun dari 25%. Market share Windows di mobile device sebesar 5%, sedangkan Android mencapai 20%. Di 2020, orang tidak akan bekerja dengan software yang berjalan di PC mereka, melainkan melalui internet dan aplikasi berbasis cloud dengan device mobile mereka," kata Sarinanto lebih lanjut.

Praktisi telematika Mochamad James Falahuddin mengingatkan, di tengah mulai maraknya layanan cloud computing maka mendesak hadirnya peran cloud auditor yang berperan memeriksa standar keamanan, mengukur layanan yang diselenggarakan, dan menghitung dampak pembajakan.

"Peran regulator diharapkan dalam hal ini. Soalnya satu solusi itu rentan ditiru layanannya saat dilempar ke pasar," cemasnya.



Lihat Juga info Menarik Lainnya Di Sini...




Info Teknologi Lainnya Di Sini ===>>> Teknologi





Similar Threads: