Indonesia Belum Siap Bangun Pabrik & Server BlackBerry?
Jakarta - Pemerintah melalui Badan Regulasi dan Telekomunikasi Indonesia (BRTI) sangat berharap Research In Motion (RIM) dapat membangun pabrik dan server BlackBerry di Indonesia. Namun nyatanya, tak semua menilai hal itu tepat dilakukan, ya setidaknya untuk saat ini.
Deddy Avianto, Ketua IdBerry selaku komunitas pembuat themes BlackBerry pertama di dunia menjelaskan, RIM itu memiliki tiga bisnis model. Yaitu menjual perangkat, layanan berlangganan dan konten.
"Jujur saja kita baru siap di konten. Dan RIM sangat mendukung. Belum Siap lah Indonesia untuk bikin pabrik RIM atau server. Infrastruktur belum memadai," tukasnya kepada detikINET.
Alhasil, pemerintah diminta untuk fokus dulu dalam pengembangan konten sembari membenahi infrastruktur, dibandingkan terus-terusan menuntut RIM membangun pabrik dan server untuk sekarang ini.
"Saya bukan tidak mendukung RIM bikin pabrik atau server di Indonesia. Sangat mendukung! Tapi belum saatnya," tegas Deddy.
Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo Gatot S. Dewa Broto sebelumnya pernah menyatakan bahwa RIM memang sangat mempertimbangkan kesiapan infrastruktur Indonesia. Hingga akhirnya hal itu dirasa belum siap dan rencana membangun server BlackBerry pun diurungkan.
"Hanya saja menurut saya hal itu cuma alasan. Sebab jika memang niat hal itu (pembangunan server BlackBerry di Indonesia-red.) bisa dilakukan kok," tegas Gatot.
"Tinggal bagaimana niat dari RIM sendiri. Dan dari pemerintah sebenarnya siap mendukung RIM jika mau bangun server BlackBerry di Indonesia," lanjutnya.
Fakta yang berbicara kini adalah RIM telah menempatkan pabrik BlackBerry di Malaysia. Sementara server network aggregator kabarnya ada di negara tetangga kita satu lagi, Singapura.
Dengan kondisi itu, pemerintah merasa pantas kecewa. Terlebih, Indonesia merupakan salah satu pasar terbesar BlackBerry di dunia. Termasuk jika dibandingkan dengan Singapura dan Malaysia, Indonesia jauh lebih menjanjikan.
Sehingga tak salah jika belakangan BRTI dan Kementerian Kominfo menuding RIM cuma menempatkan Indonesia sebagai tempat jualan. Yang kemudian tentu ditepis pihak RIM.
( musrin )
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !