Headlines News :
Home » » HEBOH: Ayat Suci dalam Kromosom Manusia

HEBOH: Ayat Suci dalam Kromosom Manusia

Written By Musrin Salila on Sabtu, 17 April 2010 | 06.05

Seorang ilmuwan yang penemuannya sehebat Gallileo, Newton dan

Einstein yang berhasil membuktikan tentang keterkaitan antara Alquran

dan rancang struktur tubuh manusia adalah Dr. Ahmad Khan. Dia adalah

lulusan Summa Cumlaude dari Duke University. Walaupun ia ilmuwan muda

yang tengah menanjak, terlihat cintanya hanya untuk Allah dan untuk

penelitian genetiknya. Ruang kerjanya yang dihiasi kaligrafi, kertas-

kertas penghargaan, tumpukan buku-buku kumal dan kitab suci yang

sering dibukanya, menunjukkan bahwa ia merupakan kombinasi dari

ilmuwan dan pecinta kitab suci.

 

Salah satu penemuannya yang menggemparkan dunia ilmu pengetahuan

adalah ditemukannya informasi lain selain konstruksi Polipeptida yang

dibangun dari kodon DNA. Ayat pertama yang mendorong penelitiannya

adalah Surat "Fussilat" ayat 53 yang juga dikuatkan dengan hasil-

hasil penemuan Profesor Keith Moore ahli embriologi dari Kanada.

Penemuannya tersebut diilhami ketika Khatib pada waktu salat Jumat

membacakan salah satu ayat yang ada kaitannya dengan ilmu biologi.

Bunyi ayat tersebut adalah sebagai berikut: "...Sanuriihim ayatinaa

filafaaqi wa fi anfusihim hatta yatabayyana lahum annahu ul-haqq..."

Yang artinya; Kemudian akan Kami tunjukkan tanda-tanda kekuasaan kami

pada alam dan dalam diri mereka, sampai jelas bagi mereka bahwa ini

adalah kebenaran".

 

Hipotesis awal yang diajukan Dr. Ahmad Khan adalah kata "ayatinaa"

yang memiliki makna "Ayat Allah", dijelaskan oleh Allah bahwa tanda-

tanda kekuasaanNya ada juga dalam diri manusia. Menurut Ahmad Khan

ayat-ayat Allah ada juga dalam DNA (Deoxy Nucleotida Acid) manusia.

Selanjutnya ia beranggapan bahwa ada kemungkinan ayat Alquran

merupakan bagian dari gen manusia. Dalam dunia biologi dan genetika

dikenal banyaknya DNA yang hadir tanpa memproduksi protein sama

sekali. Area tanpa produksi ini disebut Junk DNA atau DNA sampah.

Kenyataannya DNA tersebut menurut Ahmad Khan jauh sekali dari makna

sampah. Menurut hasil hasil risetnya, Junk DNA tersebut merupakan

untaian firman-firman Allah sebagai pencipta serta sebagai tanda

kebesaran Allah bagi kaum yang berpikir. Sebagaimana disindir oleh

Allah; Afala tafakaruun (apakah kalian tidak mau bertafakur atau

menggunakan akal pikiran?).

 

Setelah bekerjasama dengan adiknya yang bernama Imran, seorang yang

ahli dalam analisis sistem, laboratorium genetiknya mendapatkan

proyek dari pemerintah. Proyek tersebut awalnya ditujukan untuk

meneliti gen kecerdasan pada manusia. Dengan kerja kerasnya Ahmad

Khan berupaya untuk menemukan huruf Arab yang mungkin dibentuk dari

rantai Kodon pada cromosome manusia. Sampai kombinasi tersebut

menghasilkan ayat-ayat Alquran. Akhirnya pada tanggal 2 Januari tahun

1999 pukul 2 pagi, ia menemukan ayat yang pertama "Bismillah ir

Rahman ir Rahiim. Iqra bismirrabbika ladzi Khalq"; "bacalah dengan

nama Tuhanmu yang menciptakan". Ayat tersebut adalah awal dari surat

Al-A'laq yang merupakan surat pertama yang diturunkan Allah kepada

Nabi Muhammad di Gua Hira. Anehnya setelah penemuan ayat pertama

tersebut ayat lain muncul satu persatu secara cepat. Sampai sekarang

ia telah berhasil menemukan 1/10 ayat Alquran.

 

Dalam wawancara yang dikutip "Ummi" edisi 6/X/99, Ahmad Khan

menyatakan: "Saya yakin penemuan ini luar biasa, dan saya

mempertaruhkan karier saya untuk ini. Saya membicarakan penemuan saya

dengan dua rekan saya; Clive dan Martin seorang ahli genetika yang

selama ini sinis terhadap Islam. Saya menyurati dua ilmuwan lain yang

selama ini selalu alergi terhadap Islam yaitu Dan Larhammar dari

Uppsala University Swedia dan Aris Dreisman dari Universitas Berlin.

 

Ahmad Khan kemudian menghimpun penemuan-penemuannya dalam beberapa

lembar kertas yang banyak memuat kode-kode genetika rantai kodon pada

cromosome manusia yaitu; T, C, G, dan A masing-masing kode Nucleotida

akan menghasilkan huruf Arab yang apabila dirangkai akan menjadi

firman Allah yang sangat mengagumkan.

 

Di akhir wawancaranya Dr. Ahmad Khan berpesan "Semoga penerbitan buku

saya "Alquran dan Genetik", semakin menyadarkan umat Islam, bahwa

Islam adalah jalan hidup yang lengkap. Kita tidak bisa lagi

memisahkan agama dari ilmu politik, pendidikan atau seni. Semoga non

muslim menyadari bahwa tidak ada gunanya mempertentangkan ilmu

dengan agama. Demikian juga dengan ilmu-ilmu keperawatan. Penulis

berharap akan datang suatu generasi yang mendalami prinsip-prinsip

ilmu keperawatan yang digali dari agama Islam. Hal ini dapat dimulai

dari niat baik para pemegang kebijakan (decission maker) yang

beragama Islam baik di institusi pendidikan atau pada level

pemerintah. Memfasilitasi serta memberi dukungan secara moral dan

finansial.

 

====

Terbukanya tabir hati ahli Farmakologi Thailand

 

Profesor Tajaten Tahasen, Dekan Fakultas Farmasi Universitas Chiang

Mai Thailand, baru-baru ini menyatakan diri masuk Islam saat membaca

makalah Profesor Keith Moore dari Amerika. Keith Moore adalah ahli

Embriologi terkemuka dari Kanada yang mengutip surat An-Nisa ayat 56

yang menjelaskan bahwa luka bakar yang cukup dalam tidak menimbulkan

sakit karena ujung-ujung syaraf sensorik sudah hilang. Setelah pulang

ke Thailand Tajaten menjelaskan penemuannya kepada mahasiswanya,

akhirnya mahasiswanya sebanyak 5 orang menyatakan diri masuk Islam.

 

Bunyi dari surat An-Nisa tersebut antara lain sebagai berkut;

"Sesungguhnya orang-orang kafir terhadap ayat-ayat kami,

kelak akan kami masukkan mereka ke dalam neraka, setiap kali kulit

mereka terbakar hangus, kami ganti kulit mereka dengan kulit yang

lain agar mereka merasakan pedihnya azab. Sesungguhnya Allah Maha

Perkasa lagi Maha Bijaksana."

 

Ditinjau secara anatomi lapisan kulit kita terdiri atas 3 lapisan

global yaitu; Epidermis, Dermis, dan Sub Cutis. Pada lapisan Sub

Cutis banyak mengandung ujung-ujung pembuluh darah dan syaraf. Pada

saat terjadi Combustio grade III (luka bakar yang telah menembus sub

cutis) salah satu tandanya yaitu hilangnya rasa nyeri dari pasien.

Hal ini disebabkan karena sudah tidak berfungsinya ujung-ujung

serabut syaraf afferent dan efferent yang mengatur sensasi persefsi.

Itulah sebabnya Allah menumbuhkan kembali kulit yang rusak pada saat

ia menyiksa hambaNya yang kafir supaya hambaNya tersebut dapat

merasakan pedihnya azab Allah tersebut. Mahabesar Allah yang telah

menyisipkan firman-firmannya dan informasi sebagian kebesaranNya

lewat sel tubuh, kromosom, pembuluh darah, pembuluh syaraf dsb.

Rabbana makhalqta hada batila, Ya...Allah tidak ada sedikit pun yang

engkau ciptakan itu sia-sia.

 

===

Dari bahtera menuju Islam

 

Seorang pakar kelautan menyatakan betapa terpesonanya ia kepada

Alquran yang telah memberikan jawaban dari pencariannya selama ini.

Prof. Jackues Yves Costeau seorang oceanografer, yang sering muncul

di televisi pada acara Discovey, ketika sedang menyelam menemukan

beberapa mata air tawar di tengah kedalaman lautan. Mata air tersebut

berbeda kadar kimia, warna dan rasanya serta tidak bercampur dengan

air laut yang lainnya. Bertahun-tahun ia berusaha mengadakan

penelitian dan mencari jawaban misteri tersebut. Sampai suatu hari

bertemu dengan seorang profesor muslim, kemudian ia menjelaskan

tentang ayat Alquran Surat Ar-Rahman ayat 19-20 dan surat Al-Furqon

ayat 53. Awalnya ayat itu ditafsirkan muara sungai tetapi pada muara

sungai ternyata tidak ditemukan mutiara. Terpesonalah Mr. Costeau

sampai ia masuk Islam. Kutipan ayat tersebut antara lain sebagai

berikut:

 

Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan, yang ini

tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antar-

keduanya dinding dan batas yang menghalang (QS Al-Furqon: 53).

 

Berdasarkan contoh kasus di atas, dapat memberikan gambaran pada kita

bahwa ayat suci Alquran mampu menjelaskan fenomena Cromosome,

Anatomi, Oceanografi, Keperawatan dan antariksa (baca "Jurnal

Keperawatan Unpad" edisi 4, hal 64-70). Sebenarnya masih banyak ayat-

ayat Alquran yang menerangkan fenomena evolution and genetic seperti

QS As-Sajdah 4, QS al-A'raf 53, QS Yusuf 3, QS Hud 7, tetapi karena

keterbatasan ruangan pada kolom ini, serta dengan segala keterbatasan

ilmu dan pengetahuan yang dimiliki penulis, maka kepada Allah jualah

hendaknya kita berharap dan hanya Allah-lah yang Mahaluas dan

Mahatinggi ilmunya. Wallahu a'lam.***

 

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | MusrinSalila Template | Galeri Tinangkung
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2012. Galeri Tinangkung - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by MusrinSalila Template